Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dedi Mulyadi Yakin Dana Pemprov Jabar Cukup untuk Program Jaminan Hari Tua

Kompas.com - 01/03/2018, 16:00 WIB
Irwan Nugraha,
Farid Assifa

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Calon Wakil Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi merasa yakin bahwa anggaran Provinsi Jawa Barat mampu menutupi jaminan atau asuransi hari tua bagi warga berusia lanjut yang kurang mampu.

Dedi memiliki gagasan untuk memberikan jaminan hari tua bagi warga lanjut usia yang miskin. Gagasan ini sebagai bentuk kasih sayang kepada lansia dan terinspirasi oleh perjuangan almarhumah ibunya membesarkan sembilan anak dan mengurus sang ayah yang sakit dengan kondisi ekonomi serba kekurangan.

"Saya sayang kepada para orang tua, apalagi orang tua berusia lanjut yang hidup sendiri tanpa didampingi anak-anaknya. Saya ingin semua orang tua, apalagi yang tak mampu, untuk hidup bahagia di sisa usianya," jelas Dedi saat berkeliling di gang-gang sempit Desa Simpangan Kecamatan Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi, Kamis (1/3/2018).

Dedi mengaku, ia dibesarkan di keluarga yang tak mampu. Saat berhasil menjadi kepala daerah, ia tak sempat membahagiakan ibu kandungnya karena sudah meninggal.

"Saya tak bisa membahagiakan ibu saya karena keburu meninggal. Saya pun bertekad akan membantu membahagiakan para orang tua tak mampu di sisa usianya melalui gagasan itu," ungkapnya.

Baca juga : Dedi Mulyadi: Pembangunan Tak Berbasis Lingkungan Jadi Penyebab Banjir

Selama ini, kata Dedi, ia sudah menjalankan program untuk warga lansia di Purwakarta. Program dimaksud di antaranya pemenuhan beras premium yang langsung diantar ke rumah-rumah jompo tak mampu, dokter yang setiap hari standby mendatangi rumah manula, dan pemenuhan kebutuhan sehari-harinya.

"Saya yakin anggaran Provinsi Jawa Barat akan mampu memenuhi jaminan hari tua tak mampu selama ini. Ayo, kita buka-bukaan anggarannya. Saya yakin sekali akan bisa memenuhi gagasan ini," kata Dedi.

Selama ini, kata Dedi, saat blusukan di Kabupaten Bekasi, ia selalu menemukan para orang tua jompo yang hidupnya menderita. Mulai sakit-sakitan tidak ada yang mengurus dan rumahnya hampir roboh. Terus yang paling miris lagi adalah warga lansia yang ditinggalkan oleh anak-anaknya.

"Kasihan kan, tadi saja beberapa orang yang ditemui manula yang sakit enggak ada yang ngurus, bahkan ada yang hidup sendirian ditinggalkan anak-anaknya," tambahnya.

Seperti di Kampung Cibeber, Desa Simpangan. Dedi mendapati pasangan suami istri yang ditinggalkan anaknya. Pasangan tersebut yakni Eman (60) dan Samih (44) yang telah menikah dari tahun 1974. Mereka memiliki satu orang anak perempuan yang sekarang ikut bersama suaminya.

Baca juga : Ditengok Dedi Mulyadi, Korban Banjir Bandang di Cirebon Minta Peralatan Mandi

Sejak tujuh tahun terakhir, sang istri mengalami penyakit kelumpuhan karena berat badannya yang semakin membesar.

"Coba bayangkan kalau sudah sakit begini tak ada yang ngurus. Masih ada yang mengurus juga kondisinya seperti ini, memprihatinkan. Bayangkan nenek tua dan kakek tua yang sakit-sakitan hidup sendiri ditinggalkan anak pula," ujar dia.

Dedi yakin akan mampu mewujudkan gagasannya untuk membahagiakan para orang tua lansia yang kekurangan.

Kompas TV Beragam cara dilakukan para pasangan calon, salah satunya sosialisasi ke redaksi media.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com