Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cegah Kerugian dari Gagal Panen, Dedi Mulyadi Siapkan Asuransi Petani

Kompas.com - 28/02/2018, 08:26 WIB
Irwan Nugraha,
Reni Susanti

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Calon Wakil Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi berjanji memberikan asuransi bagi para petani jika terpilih menjadi wagub Jabar. Asuransi pertanian penting untuk mengindari kerugian akibat gagal panen.

Menurut dia, program ini sudah ia proyeksikan skala prioritasnya untuk menyasar para petani di daerah rawan banjir, hama, dan kekeringan.

"Petani di daerah Tambun, Bekasi, pesawahannya rawan banjir. Saya berkali-kali bilang perlunya asuransi tanaman padi bagi para petani. Kasihan, sudah lahan sawahnya sewa, modal sendiri, terus musim hujan tanaman padinya habis oleh banjir seperti di sini," ujar Dedi di Tambun Utara, Bekasi, Selasa (27/2/2018).

Dedi menilai, sistem asuransi pertanian bagi petani ini nantinya akan dikerjasamakan dengan lembaga yang ditunjuk pemerintah. Asuransi petani tersebut diyakininya akan mampu mengatasi kerugian petani saat gagal panen.

(Baca juga : Dedi Mulyadi Tawarkan Solusi Atasi Banjir di Bekasi )

"Dengan asuransi petani akan mampu menghindarkan kerugian dari gagal panen terutama seperti di daerah ini yang sering banjir tiap musim hujan," ungkapnya.

Asuransi petani pun akan membantu pengentasan kemiskinan di suatu wilayah yang warganya mayoritas bermata pencaharian sebagai petani. Apalagi di beberapa wilayah lumbung padi, para petani kesulitan mendapatkan beras bagus dari panennya.

"Kalau terus para petani kita seperti ini dan tidak ada perhatian lebih dari pemerintah akan terus miskin. Asuransi petani akan mampu menanggulangi kerugian akibat petani habis modal oleh gagal panen mereka," tambahnya.

Hal itu diutarakan Dedi, seusai menerima keluhan dari para petani yang kerap rugi akibat gagal panen. Kuntet (59), salah seorang warga setempat tak segan-segan membeberkan permasalahan bertaninya. 

(Baca juga : Deddy Mizwar Sebut Nomor 4 Pertanda Mengulang Kesuksesan)

"Saya selalu rugi pak bertani kalau masuk musim hujan karena sawah sering kebanjiran. Modal saya sewa sawah dan benih habis Rp 8 juta, sekarang hilang sudah pak, kebanjiran semua," ujar Kuntet.

Kuntet bersama petani lainnya, berharap ada solusi dari pemerintah untuk menanggulangi permasalahan seperti yang dialaminya. Mendengar solusi asuransi petani, dirinya pun mengaku seperti menemukan jalan keluar untuk masalah para petani di wilayahnya.

"Kalau gagasan dari Pak Dedi ini masuk akal. Asuransi petani ini bisa jadi jalan keluar para petani yang sering mengalami gagal panen," ungkapnya. 

Kompas TV Dedi menilai hal itu merupakan dukungan karena adanya hubungan kedekatan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com