Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ditengok Dedi Mulyadi, Korban Banjir Bandang di Cirebon Minta Peralatan Mandi

Kompas.com - 28/02/2018, 16:41 WIB
Irwan Nugraha,
Farid Assifa

Tim Redaksi

CIREBON, KOMPAS.com - Calon Wakil Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi berhenti di sebuah pasar dan meminta koleganya untuk memborong peralatan mandi yang akan diserahkan ke lokasi banjir di Desa Ciledug Lor, Kecamatan Ciledug, Kabupaten Cirebon, Kamis (28/2/2018) siang.

Bencana banjir bandang terjadi di desa tersebut dan merendam puluhan ribu rumah warga akibat meluapnya Sungai Cisanggarung setelah diguyur hujan deras seharian, Jumat (23/2/2018) lalu.

Dedi terenyuh saat para korban banjir meminta langsung peralatan mandi, alat tulis dan celana dalam kepadanya.

Seperti yang disampaikan Budi Sutrisno (46), salah seorang korban banjir asal Kampung Ciledug Wetan, Desa Ciledug Lor, Kecamatan Ciledug, Kabupaten Cirebon, yang meminta secara langsung bantuan berupa alat mandi kepada mantan bupati Purwakarta tersebut.

"Pak, tolong beliin kami alat mandi, Pak. Di sini kita korban banjir yang beberapa hari kesulitan mendapatkan alat mandi, Pak. Harta kami semua terendam saat banjir," kata Budi saat menemui langsung Dedi yang sengaja berkunjung ke lokasi banjir.

Baca juga : Dedi Mulyadi Tawarkan Solusi Atasi Banjir di Bekasi

Kepala Dusun Ciledug Lor, Sudin mengatakan, banjir bandang datang pada malam hari. Air langsung menerjang ribuan rumah di perkampungan yang ada di wilayahnya. Bahkan, banjir bandang pun melanda permukiman lainnya di tujuh desa di Kecamatan Ciledug.

"Ini baru surut sekarang. Kalau saat banjir bandang, air sampai menenggelamkan rumah-rumah warga," kata Sudin.

Sementara itu, Dedi sengaja mendatangi langsung lokasi banjir karena memiliki banyak teman dan saudara di kecamatan tersebut. Dedi bersama KH Dudung, salah satu sesepuh Pondok Pesantren Benda Keureup, Cirebon, mendatangi para warga korban banjir.

"Saya turut prihatin dengan banjir di sini. Ini tidak ada sangkut paut dengan jadwal kampanye saya," kata Dedi.

Baca juga : Rumahnya Rusak akibat Banjir, Nenek Tunanetra Ini Juga Kehilangan Harta Benda

Dedi berhadap kejadian banjir bandang tak terulang dengan segera ada perbaikan sistem pembangunan yang terintegrasi. Jangan sampai satu tempat aman, tapi lokasi lainnya malah masih terkena banjir.

Sampai hari ini para korban banjir di wilayah tersebut masih membersihkan sisa-sisa barang yang terendam di tiap rumahnya. Hampir di sepanjang jalan desa lokasi banjir terlihat warga yang bergotong royong membersihkan rumahnya.

Bahkan, terlihat beberapa rumah mengalami kerusakan parah dan dokumen serta barang-barang rumah tangga lainnya ikut terbawa banjir bandang.

Kompas TV Sebuah sanggar digunakan siswa SDN Andir 2 untuk belajar. Sekolah mereka masih terendam banjir.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com