Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Terima Kasih Pak Polisi, Kami Bisa Belajar dengan Tenang”

Kompas.com - 27/01/2018, 07:11 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Farid Assifa

Tim Redaksi

Gusti mengatakan akan berusaha berbicara dengan bupati dan DPRD setempat untuk membantu penambahan ruang kelas baru, karena menurutnya masih kurang empat ruang kelas lagi.

"Harapan kami, agar adik-adik sebagai penerus bangsa bisa meningkat pengetahuannya tentang semua mata pelajaran yang diajarkan oleh guru guru," ujarnya.

Sementara itu Bripka Burhan Bhanin yang juga adalah guru sukarela di sekolah itu mengaku berbahagia dengan bantuan bangunan sekolah. Bantuan itu sangat bermanfaat bagi para siswa dan guru.

"Saya dan teman teman guru sangat berterima kasih sekali atas adanya bantuan bangunan sekolah dari Polres Sumba Barat. Semoga dengan adanya bangunan ini, guru-guru semakin termotivasi untuk semangat mengajar dan anak-anak semakin semangat belajarnya," ujarnya.

Baca juga : Inspiratif, Bripka Muhamad Arifudin Tularkan Semangat Membaca di Desa Nelayan

Menurut Burhan, jumlah murid di sekolah itu sebanyak 96 orang dan guru 5 orang. Sebelum ada ruangan baru, hanya ada tiga ruangan di sekolah ini yang digunakan untuk lima rombongan belajar. Kelas I dan II secara bergantian menggunakan satu ruangan, sedangkan dua ruangan lain untuk kelas III, IV dan V.

Dua ruang kelas baru itu, lanjut Burhan, akan dipergunakan bagi siswa dan siswa kelas I dan II. Sedangkan kelas III hingga V akan menggunakan bangunan yang lama.

"Harapan saya, semoga ke depannya ada lagi bantuan bangunan gedung sekolah, sehingga semua murid bisa belajar dengan aman dan tenang, tanpa menggunakan ruangan reyot lagi, karena pendidikan itu sangatlah penting untuk meningkatkan sumber daya manusia," sebutnya.

Awalnya mencari penjahat

Dari balik bilah-bilah bambu yang disusun menjadi dinding, suara Burhan Bhanin (38) terdengar jelas hingga seisi ruangan.

Hari itu, polisi berpangkat Brigadir Kepala tersebut mengajar pelajaran matematika pada murid-murid SD Pararel Natarakade, Desa Karekanduku Selatan, Kecamatan Tanarighu, Kabupaten Sumba Barat, Nusa Tenggara Timur.

Ruang kelas tempat Burhan mengajar tidak seperti ruangan kokoh seperti pada sekolah-sekolah di kota besar.

Tempat itu hanya berupa bilik beralaskan tanah yang dibatasi belahan-belahan bambu sebagai penyekat ruangan.

Murid-muridnya, yang berjumlah belasan orang, duduk berjejer di bangku panjang dari selembar kayu. Mejanya juga dari lembaran kayu selebar bangku.

Di tempat inilah, Burhan kerap meluangkan waktu untuk mendidik siswa-siswi di tempat ini.

Kepala Unit Bimbingan Masyarakat Kepolisian Sektor Loli, Kabupaten Sumba Barat, itu mengajar secara sukarela. Bukan atas perintah pimpinan, melainkan atas dorongan hatinya setelah melihat kondisi sekolah yang memprihatinkan itu.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com