SURABAYA, KOMPAS.com - Puti Guntur Soekarno berkunjung ke rumah tempat dilahirkannya Presiden Soekarno di Pandean Gang IV Nomor 40, Kelurahan Peneleh, Kecamatan Genteng, Surabaya, Senin (22/1/2018).
Saat memberikan sambutan, cawagub Jatim pendamping Saifullah Yusuf (Gus Ipul) di Pilkada Jatim itu sempat tidak kuasa menahan tangis karena terharu.
"Akhirnya saya bisa sampai di rumah tempat Eyang Karno dilahirkan, saya bersyukur dan terharu," kata Puti.
Di rumah sederhana itu, Puti yang didampingi Ketua DPC PDI-P Surabaya Wisnu Sakti Buana sempat memasuki kamar tempat Bung Karno dilahirkan.
"Dulu mungkin tempat tidurnya tidak seperti ini, masih kayu dilapisi tikar dan masih berlantai tanah," ujar cucu Bung Karno ini.
Puti juga sempat berpesan kepada Jamilah, penghuni rumah tersebut agar merawat rumah tersebut dengan baik. Pemerintah, kata dia, akan menjadikan rumah bersejarah tersebut sebagai museum karena memiliki nilai sejarah yang sangat kuat.
"Dari rumah ini, dilahirkan seorang tokoh proklamator, ideolog pendiri bangsa," tegasnya.
Baca juga : Paras Muda dan Cara Bicara Puti Guntur Soekarno Menuai Komentar Warga
Rumah tersebut adalah saksi kesadaran kolektif sejarah bahwa Bung Karno sebenarnya tidak dilahirkan di Blitar, tetapi di Surabaya.
Usai mengunjungi rumah kelahiran kakeknya, Puti bergeser mengunjungi rumah HOS Cokroaminoto yang lokasinya tidak jauh dari Kampung Pandean, tepatnya di Jalan Peneleh VII nomor 29 Surabaya.
Baca juga : Puti Soekarno: Saya Diperintah Merajut Kebangsaan dari Jawa Timur
Di rumah yang pada 27 November 2017 lalu diresmikan sebagai museum oleh Pemkot Surabaya itu, Bung Karno dan beberapa pejuang seperti Darsono, Alimin, Semaun, dan Kertosuwiryo, digembleng oleh HOS Cokroaminoto untuk memperkaya wacana pergerakan dan kepemimpinan.