BANGKALAN, KOMPAS.com - Bakal Calon Wakil Gubernur Jawa Timur Puti Guntur Soekarno menjelaskan alasannya hingga bersedia mendampingi Saifullah Yusuf (Gus Ipul) di Pilkada Jatim.
Anggota DPR dari daerah pemilihan Jawa Barat itu mengakui, dirinya tidak pernah sedikit pun bercita-cita atau berangan-angan menjadi cawagub apalagi di provinsi yang bukan merupakan daerah pemilihannya selama ini.
Namanya justru pernah disebut-sebut sebagai calon gubernur di Jawa Barat.
Dia masih ingat, suatu hari tiba-tiba dia dihubungi oleh Sekjen PDI-P, Hasto Kristanto, saat tengah berada di luar negeri.
"Saya tahu di samping Mas Hasto ada ibu (Megawati). Mas Hasto meminta saya menghadap Ibu jika saya sudah berada di tanah air," ungkapnya.
(Baca juga : Ditanya soal Munculnya Puti, Khofifah Bilang Coblos Kerudung Putih)
Kebetulan, menurut Puti, keesokan harinya dia memang berencana kembali ke tanah air. Saat mendarat, Puti pun langsung dijemput.
"Tapi ternyata saya dijemput untuk segera dibawa menghadap ibu," ungkapnbya.
Dia pun menerima perintah partai untuk mendampingi Gus Ipul di Pilkada Jatim.
"Ini namanya sudah suratan takdir, tidak pernah saya berpikir akan maju di Jatim. Namun karena ini adalah perintah partai, maka saya harus siap," katanya di kantor DPC PDI-P Bangkalan, Sabtu (20/1/2018) sore.
Bagi dia, tugas yang diberikan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri adalah tugas mulia dalam konteks melanjutkan cita-cita pendiri bangsa, yakni merajut kebangsaan, di tengah ancaman yang merongrong NKRI.
"Saya diperintah merajut kebangsaan dari Jawa Timur, tempat lahirnya Bung Karno, saya diperintah melanjutkan cita-cita pendiri bangsa yakni bersama-sama kelompok religius untuk menegakkan Bhineka Tunggal Ika dan Pancasila di Indonesia," tuturnya.
Karena itu, Puti meminta kelompok seideologi untuk bangkit bersama-sama berjuang memenangkan dia dan Gus Ipul di Pilkada Jatim.
"Tinggalkan ego golongan, mari kembali berjuang," kata cucu Bung Karno ini.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.