"Jujur saya ingin tampil dan menjadi dayang profesional seperti mereka. Tapi sekarang masih tahap belajar," ungkapnya.
Untuk lakon wayang yang dia suka adalah Babad Wonomerto yaitu saat Bima atau Werkudoro membabat hutan.
"Saya suka Babad wonomerto karena senang ngoprol gunungan seperti ini," katanya sambil menggerakkan Gunungan dengan lincah.
Bukan hanya sekedar mengkoleksi 95 wayang, tapi dia juga memilik perangkat lain untuk wayang, termasuk juga gamelan walaupun jumlahnya tidak lengkap.
"Kalau liburan saya bisa main wayang seharian. Ada ruang khusus yang dibuat. Untuk koleksi kalau dulu dibelikan bapak dan ibu tapi sekarang harus nabung dulu baru bisa beli. Kan harus belajar mandiri," ucapnya sambil tertawa.
Kemampuan Tio bermain wayang pernah dibuktikan saat dia tampil pada saat Festival Anak Kebutuhan Khusus di Pendopo Shaba Swagata Blambangan beberapa waktu yang lalu.
"Saya bangga bisa tampil karena sebenarnya saya sama dengan teman-teman lainnya. Mungkin hanya caranya yang berbeda," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.