Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jambore TIK Penyandang Disabilitas, Mimpi Menembus Dunia Kerja

Kompas.com - 26/10/2017, 20:34 WIB
Dani Julius Zebua

Penulis

Kompas TV Penyandang Tuna Netra Jadi Relawan di Posko Arus Mudik

Ade Rima, instruktur kelas disabilitas pendengaran atau tuna rungu, juga mengungkap hal serupa. Jambore dan semua perangkat pelatihan di dalamnya turut membangkitkan semangat dan motivasi para penyandang cacat untuk terus berkarya di masa depan.

Baca juga: Hanya dengan Mendengar, Gadis Tuna Netra Ini Hafal Al Quran Sejak Kelas 5 SD

Selama Jambore, mereka semakin mengenal kemahiran media sosial, berselancar di dunia aya, mengetik, dasar-dasar akuntansi, membuat poster, cerita, hingga gambar. Kemampuan itu kelak bisa jadi bekal di masa depan untuk masuk ke dunia kerja.

“Perusahaan tidak menerima mereka bekerja karena menilai penyandang cacat tidak memiliki kemampuan. Karenanya kita ingin mereka punya bekal untuk bersaing masuk ke dunia kerja. Ini mandat UU Nomor 8 tahun 2016 tentang disabilitas,” kata Ade Rima.

Dengan demikian, ia berharap mereka  tidak pupus harapan mewujudkan mimpi dan cita-citanya meski dalam keterbatasan. “(Seperti) dia ini bercita-cita bekerja di dunia otomotif agar bisa membantu  orang tuanya. Ia ingin dan menyemangati dirinya untuk harus berhasil," kata Ade Rima menerjemahkan bahasa tubuh dari Kevin Minggu, 14 tahun, salah satu peserta di Jambore itu.

Seketaris Badan Penelitian dan Pengembangan SDM Kementrian Komunikasi, Sri Cahaya Khaironi  mengatakan, kegiatan jambore agenda yang juga pernah dilaksanakan di Jayapura dan Manado.

Kali ini, Jambore ini diikuti kalangan remaja dan dewasa, usia 15 hingga 24 tahun untuk remaja dan usia 25 hingga 35 tahun di kategori dewasa. Mereka datang dari berbagai SLB di Kalimantan, panti asuhan, komunitas dan yayasan yang menaungi kalangan disabilitas.

“Mereka lolos seleksi secara online untuk ikut Jambore,” kata Sri Cahaya.

Acara Jambore TIK dibuka Farida Dwi Cahayarini, Sekjen Kominfo, Rabu (25/10/2017). Farida mengharapkan Jambore TIK dapat bermanfaat secara langsung kepada seluruh peserta.

“Mereka ini adalah orang orang spesial. Tak sedikit dari para kalangan disabilitas memiliki kelebihan. Bahkan banyak pula yang meraih gelar sarjana disertai dengan kemampuan lain, seperti menyanyi. Suaranya bagus membuat orang terpukau bagi siapa saja yang mendengar,” ujar dia dalam sambutannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com