Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 19/07/2017, 17:55 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin

Penulis

SEMARANG, KOMPAS.com - Mahasiswa Universitas Diponegoro Semarang melakukan inovasi dengan menciptakan Jaket untuk Tuna Netra (Jetnet). Jaket  ini bisa mengarahkan penyandang tuna netra melalui suara radio.

Jetnet dirancang oleh empat sekawan dari fakultas teknik Undip. Mereka adalah Teguh Kurniawan, Krismon Budiono, Yuni Prihartini, dan Rose Mutiara.

"Ketika di depan ada lubang, nanti ada peringatan awas kanan, awas lubang, semua terekam di sini. Alat ini memberikan warning," kata Teguh Kurniawan, di Semarang, Rabu (19/7/2017).

Dia mengatakan, jaket tersebut diberikan alat sensor yang dapat mendeteksi gerak di sekelilingnya dengan radius sensor mencapai 3-4 meter.

Terdapat 8 sensor yang dipasang di dalam jaket, mulai bagian dada hingga lengan. Masing-masing sensor kemudian memancarkan sinar ultrasonik yang kemudian ditangkap radio hingga dikonversi menjadi suara.

Baca juga: Nanang Qosim, Pemuda Tuna Netra yang Ciptakan 18 Nada Azan

Tiap sensor, sambung dia, mendeteksi jarak yang berbeda. Sensor nomor satu dan lima mendeteksi arah bawah, dua sensor lainnya mendeteksi bagian depan, dan sensor lainnya mendeteksi gerakan di bagian kanan dan kiri. Sensor paling pendek mendeteksi jarak 1,5 meter.

"Jaket ini bermanfaat bagi tuna netra. Kecepatan deteksi maksimal 1 detik, paling lama 0,8 detik. Keberhasilannya deteksi 90 persen," tambahnya.

Teguh dan teman-temannya yakin jaket buatannya dapat menggantikan alat yang biasa digunakan para tuna netra. "Mengeluarkan suara dari airphone yang digunakan," sebutnya.

Sementara itu, dosen teknik elektro yang menjadi pendamping para mahasiswa, Aris Triwiyatno, mengatakan, Jetnet telah diuji coba kepada tiga penyandang tuna netra. Para penyandang tuna netra tersebut mengaku puas atas inovasi itu.

"Diuji coba, tingkat kepuasan angkanya 73," katanya.

Baca juga: Jaring Apolo, Inovasi Azis untuk Ganti Cantrang dengan Alat yang Efektif dan Ramah Lingkungan

Kompas TV Supermarket Marks & Spencer di Inggris membuat inovasi laser barcode.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com