Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gerakan Malu Menganggur, Mahasiswa Latih Warga Keterampilan Mencukur

Kompas.com - 12/10/2017, 19:45 WIB
Kontributor Lampung, Eni Muslihah

Penulis

Kompas TV Dwi merilis pengakuan dirinya bohong mengenai gelar doktor dan prestasinya di bidang penerbangan.

BANDARLAMPUNG, KOMPAS.com - Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK) melatih masyarakat Lampung Timur keterampilan mencukur rambut. Ini dilakukan sebagai salah satu bentuk sosialisasi Gerakan Malu Menganggur.

Mahasiswa STIK-PTIK AKP Budi Santoso mengatakan,  divisi Kerjasama dan Pengabdian Masyarakat (Kermadianmas) ini mengerahkan belasan mahasiswa STIK di Dusun Way Salam, Desa Gedung Wani, Kecamatan Margatiga Kabupaten Lampung Timur.

"Kami bekerja sama dengan Dinas Koperasi UKM dan Tenaga Kerja setempat mengajak masyarakat khususnya kaum muda untuk memiliki keterampilan diri," ujar Budi Santoso, Kamis (12/10/2017).

Bagi warga yang ingin mengasah keterampilannya, dapat belajar di ruko milik Riyanto, warga binaan Babhinkamtibmas Polsek Margatiga.

(Baca juga: JS Badudu Mengabdi untuk Bahasa Indonesia sejak Usia 15 Tahun)

"Kami telah menyiapkan alat cukur dan trainer yang siap membantu warga," ujarnya lagi.

Kapolres Lampung Timur AKBP Yudy Chandra mengatakan, sosialisasi Gerakan Malu Menganggur (GMM) diluncurkan guna menekan angka kejahatan 3C (curas, curat dan curanmor) yang marak terjadi di Lampung Timur.

"GMM ke depannya diharapkan dapat meningkatkan ketrampilan, kesejahteraan masyarakat, dan turunnya angka kejahatan di wilayah Lampung Timur,” imbuh Yudy Chandra Erlianto.

Menurut UU No 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi, pengabdian masyarakat adalah kegiatan aktivitas akademika yang memanfaatkan ilmu pengetahuan dan tekhnologi untuk memajukan kesejahteraan masyarakat dan mencerdaskan kehidupan Bangsa.

Pengabdian kepada masyarakan dapat dilakukan dengan berbagai kegiatan positif. Salah satunya sosialisasi GMM. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com