Banjir Cilacap Capai 2 Meter, 200 Keluarga Dievakuasi

CILACAP, KOMPAS.com - Sebanyak 200 keluarga di Desa Kalijeruk, Kecamatan Kawunganten, Cilacap, Jawa Tengah, dievakuasi akibat luapan banjir yang saat ini mencapai tinggi hampir 2 meter.

Personel dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Badan SAR Nasional (Basarnas) Cilacap turun untuk membantu proses evakuasi.

Anggota Basarnas Pos SAR Cilacap, Syaeful Anwar mengatakan, wilayah yang saat ini tengah dievakuasi meliputi dua RT di RW 3 Desa Kalijeruk.

“Kami menurunkan sejumlah perahu karet untuk mengangkut warga yang masih terjebak di dalam rumah,” katanya ketika dihubungi, Sabtu (7/10/2017).

(Baca juga:Kisah Kakek 70 Tahun Kuat Tempuh Cilacap-Yogyakarta dengan Vespa)

Sementara itu, Kepala Kelompok Teknisi Stasiun Meteorologi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Cilacap Teguh Wardoyo memprediksi, hujan ekstrim dengan intensitas 171,6 milimeter masih akan terus terjadi hingga beberapa jam ke depan.

Bahkan, lanjut Tenguh, curah hujan di Bandara Tunggul Wulung, Kecamatan Jeruklegi, Cilacap, pada Sabtu pagi tercatat mencapai 298 milimeter.

“Kondisi tersebut sudah termasuk kategori hujan ekstrim karena mencapai di atas 150 milimeter per hari," katanya.

Hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur pesisir Jawa Tengah sejak Sabtu (7/10/2017) dini hari mengakibatkan hampir sebagian besar wilayah Kabupaten Cilacap terdampak banjir. Genangan air merendam ribuan rumah dan fasilitas umum di sejumlah kecamatan.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cilacap, Tri Komara mengatakan, dari data laporan anggota, banjir terjadi di Kecamatan Cilacap Tengah, Cilacap Utara, Kawunganten, dan Kroya.

Atas kejadian ini, BPBD sudah menurunkan status tanggap darurat. Pihaknya, lanjut Tri, telah berkoordinasi dengan instansi terkait seperti Lanal, Basarnas, PMI, dan aparat wilayah untuk mengevakuasi warga jika genangan air di masing-masing wilayah semakin tinggi.