Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nengah Guna dan Kisah Pengamatan Gunung Agung Sejak Letusan 1963

Kompas.com - 30/09/2017, 18:06 WIB
Kontributor Banyuwangi, Ira Rachmawati

Penulis

Pada masa itu, alat belum secanggih saat ini. Alat pengukuran gempa masih menggunakan alat secara manual, seperti lampu tempel untuk menghitamkan kertas.

Beberapa kali dia juga mengantarkan anggtoa tim ke puncak Gunung Agung. Namun, dia sudah tidak ingat berapa kali mendaki Gunung Agung, karena terlalu sering. Sebelum melakukan pendakian, ia selalu melakukan sembahyang dan tidak pernah menggunakan ikat pinggang yang terbuat dari kulit sapi saat melakukan pendakian.

"Itu yang saya yakini," ucap Nengah.

(Baca juga: Citra Satelit Tunjukkan Adanya Rekahan di Kawah Gunung Agung)

Pada 1999, Nengah Guna pensiun. Namun, anak laki-laki pertamanya, I Gede Bagiarta, setelah lulus SMK bekerja di pos pengamatan Gunungapi Agung dan kemudian melanjutkan kuliah di Bandung, jurusan Vulkanologi.

"sekarang anak saya bekerja di Bali juga di pos pengamatan gunungapi," kata Nengah Guna.

Selama status Gunung Agung naik menjadi Awas, Nengah Guna sengaja mengajak cucunya untuk ke pos pantau untuk menceritakan kembali kejadian pada 1963.

"Mereka yang muda harus tahu apa yang terjadi saat itu. Paling tidak mereka waspada dan juga memahami kita tidak bisa bermain-main dengan alam," tuturnya.

Kompas TV Gempa vulkanik terus terjadi dan Jumat (29/9) pagi, asap sudah muncul dari puncak gunung, dengan ketinggian 200 meter.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com