Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengungsi Gunung Agung dari Radius Aman Akan Dipulangkan

Kompas.com - 29/09/2017, 18:19 WIB
Kontributor Bali, Robinson Gamar

Penulis

KARANGASEM, KOMPAS.com - Gunernur Bali I Made Mangku Pastika mengatakan, pengungsi Gunung Agung yang datang dari radius aman akan dipulangkan ke desa masing-masing. Rencana ini menyusul membludaknya jumlah pengungsi, melebihi perkiraan pemerintah dan BNPB.

Pemerintah memperkirakan, warga yang akan mengungsi maksimal 70.000 jiwa. Tapi sampai Jumat (29/9/2017), jumlah Pengungsi telah mencapai 144.489 jiwa.

Berdasarkan data Pemerintah Kabupaten Karangasem, pada wilayah dengan radius 12 km dari puncak Gunung Agung atau dikenal dengan zona bahaya, hanya ada 27 desa dari total 78 desa di Karangasem.

Artinya 52 desa lainnya berada dalam zona aman. Pada zona bahaya jumlah penduduk diperkirakan hanya 70.000 jiwa. Namun warga yang mengungsi dua kali lipat dari jumlah tersebut.

"Ini salah satu pekerjaan kita. Cari pengungsi yang berasal dari desa aman untuk dipulangkan," kata Pastika.

(Baca juga: Asap Putih Setinggi 500 Meter di Atas Puncak Gunung Agung)

 

Menurutnya, tidak ada alasan bagi warga dari zona aman untuk mengungsi. Karena itu Pemerintah Provinsi Bali, Pemkab Klungkung, Pemkab Buleleng, bersama BNPB akan melakukan pencatatan.

Kepada pengungsi akan diberikan tanda pengenal yang mencantumkan nama, asal, dan umur. Hanya pengungsi yang berasal dari zona bahaya yang berhak mendapatkan kartu tanda pengenal dan mendapat logistik bantuan dari pemerintah.

Untuk pemulangan, sambung Pastika, akan difasilitasi pemerintah. Bagi pengungsi dari luar zona aman, tidak akan dilayani pemenuhan kebutuhan logistiknya. 

"Dari 78 desa di Karangasem hanya 27 yang kena dampak jika Gunung Agung meletus. Tidak ada alasan bagi yang berasal dari desa lain ikut mengungsi," pungkasnya.

Kompas TV Status gunung agung masih berada pada level awas. Namun jumlah dan kekuatan gempa vulkanik gunung agung, semakin meningkat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com