Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Digigit Ular, Sudah Setahun Bocah Peraih Ranking Satu Ini Lumpuh

Kompas.com - 09/09/2017, 13:39 WIB
Kontributor Yogyakarta, Teuku Muhammad Guci Syaifudin

Penulis

Kompas TV Sapa Indonesia menghadirkan Gymnademics yang berbagi cara untuk memberikan stimulasi yang menyenangkan bagi setiap bayi dan anak-anak.

Selain memenuhi kebutuhan hidup, dia juga harus memenuhi kebutuhan anaknya selama menjalani perawatan di rumah. "Setiap hari saya buat keripik setengah jadi. Setelah itu saya kirim ke Klaten. Alhamdulillah adasaja rejekinya untuk anak saya dengan kondisinya itu," tutur Sugiyanto.

Baca juga: Bocah-bocah di Siantar Bersihkan Kampung Mereka dari Sampah

Meski kondisi anaknya belum banyak berubah menurut Sugiyanto, terdapat kemajuan pada anaknya selama beberapa bulan terakhir. Ananda mulai bisa menunjukkan mimik wajah ketika sedih maupun senang. Bocah yang sempat duduk di kelas 1 SD Negeri Salamrejo itu pun mulai bisa tersenyum.

"Tiga kali kalau enggak salah, sekali tersenyum ketika tidur, sekali sama saya ketika saya ajak bercanda, dan sekali sama istri. Dia juga menangis kalau minta sesuatu atau sedang marah ," kata dia.

"Secara fisik sehat, tapi Ananda ini badannya masih lemas. Sudah bisa mendengar, tapi belum bisa melihat dan bisacara. Kalau dikagetkan dia juga terkejut," tambah dia.

Sugiyanto yakin anaknya bisa sembuh. Dia mengaku tak berhenti memanjatkan doa agar anaknya bisa tumbuh seperti anak pada umumnya dan bisa membanggakan orangtuanya ketika dewasa nanti.

"Alhamdulillah Nanda (panggilan Ananda) kemarin ranging satu pada semester pertama di sekolahnya," ujar Sugiyanto.

"Seharusnya Ananda sekarang kelas dua, tapi karena kondisinya dia sudah enggak sekolah sejak semester dua," lanjut dia.

Baca juga: Kisah Heroik Sersan Darwis Dapat Hadiah dari Mentan

Dirindukan teman-temannya

Sugiyanto mengatakan, pribadi Ananda memang berbeda dengan bocah pada umumnya. Anaknya bisa membaca lancar ketika masih belajar di tingkat taman kanak-kanak. Hobinya membaca setiap buku yang diteminya. Bahkan buku dari sekolahnya sudah tuntas dibacanya sejak hari pertama sekolah.

"Nanda itu pendiam dan lebih sering ada di rumah. Selain baca buku, dia suka nonton film kartun dan main game. Pokoknya tiga hal itu yang paling disenanginya," tutur Sugiyanto.

Meski jarang keluar rumah, Sugiyanto mengatakan, Ananda dirindukan teman-teman sebayanya. Bukan tanpa sebab, Ananda kerap membantu teman-temannya belajar di sekolah. Banyak temannya sering bertanya kepadanya jika ada materi pelajaran yang sulit dipahami.

"Itu teman-temannya sendiri yang bilang. Mereka bilang tidak ada teman yang bisa ditanyai lagi. Guru pun masih berharap, Ananda bisa segera sembuh dan bisa sekolah lagi. Rapornya masih disimpan oleh guru jika mau kembali sekolah," kata Sugiyanto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com