Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Abah Yoyo dan 2 Anaknya yang Tinggal di Gubuk Bekas Kandang Kambing

Kompas.com - 05/09/2017, 07:18 WIB

BANDUNG, KOMPAS.com - Di tengah pesatnya kemajuan Kota Bandung, ternyata masih ada warganya yang miskin, bahkan tinggal di bekas kandang kambing.

Adalah Abah Yoyo (66), yang tinggal di bekas kandang kambing di Kampung Cigagak, Kelurahan Cipadung, Kecamatan Cibiru, Kota Bandung, Jawa Barat. Tempat yang ditinggali Abah Yoyo jauh dari kata layak, rumah tersebut merupakan bekas kandang kambing milik tetangga.

Rumah bekas kandang itu hanya berukuran 2x3 meter, menggunakan tripleks dan kain seadanya sebagai dinding.

Di ruang yang pengap itu, Abah Yoyo tidak tinggal sendirian. Pria tua ini tinggal bersama dua anaknya yang masih kecil. Anak yang paling besar, Ima, baru berusia enam tahun, sementara yang paling kecil, Ina, baru berusia empat tahun.

"Sudah satu tahun di sini, tinggal nyaung-nyaung (gubuk) begini saja," ujar Abah Yoyo sambil memasak makanan untuk anak-anaknya yang masih kecil.

Baca juga: Kisah Anak Penggali Kuburan Capai Cita-cita Jadi Dokter dan Kuliah S-3 di Jepang

Masakannya sederhana, hanya memanak nasi yang disatukan dengan labu siam. Untuk lauk pauknya, Abah Yoyo masih ada sisa daging hewan kurban yang dibuatnya sate dan sudah berulang kali dipanaskan.

Abah Yoyo mengaku tak sanggup mendapatkan rumah yang lebih layak dari rumahnya yang ditinggalinya sekarang ini. Jangankan untuk membeli rumah, untuk mengontrak pun uang hasil dari pekerjaannya sebagai pemulung tidak cukup.

"Ini rumah dan tanah bekas kandang kambing pun sebetulnya bukan milik saya, tanahnya milik orang Bandung, saya tidak tahu siapa. Sementara bangunannya milik tetangga," ujar Abah Yoyo.

Pria tua itu mengaku pikirannya terbebani anak-anaknya yang masih sangat kecil. Memikirkan masa depan anak-anak, Abah Yoyo terkadang sampai tak bisa tidur. "Saya selalu terpikir, bagaimana kalau saya meninggal anak-anak belum dewasa, akan dengan siapa mereka nanti?" ucap Abah Yoyo dengan mata berkaca-kaca.

Baca juga: Kisah Jusman, Penjual Koran yang Lulus Sarjana dengan Predikat Cum Laude

Untungnya, Pesantren Yatim Al Kasyaf sudah bersedia menampung Ima dan Ina seandainya terjadi hal yang tak diinginkan pada Abah Yoyo.

Mengenai sang istri, Abah Yoyo menyebutkan sudah tidak tahu keberadaannya. Dia mengaku, istrinya kabur beberapa tahun lalu dengan lelaki lain karena tidak kuat menanggung beban hidup bersamanya.

"Saya hanya berharap selalu diberi kesehatan dan kekuatan oleh Allah SWT agar dapat terus mengurus Ima dan Ina," sebut Abah Yoyo.

Sementara itu Ketua RT 01 Kampung Cigagak, Ujang Azhari menyebutkan, pihaknya tidak tahu persis keberadaan Abah Yoyo di lingkungannya. "Tahu-tahu sudah ada saja, dibawa oleh Bapa Oman, pemilik kandang kambingnya," ujar dia seperti dikutip Tribun Jabar di kediamannya di kampung Cigagak, terhalang beberapa gang dari rumah Abah Yoyo, Senin (4/9/2017).

Menurut Ujang, dirinya sudah berulang kali meminta surat keterangan pindah ataupun setidaknya tanda pengenal, namun hingga saat ini pria tua itu belum memberikannya.

"Dia tidak punya Kartu Keluarga (KK) ataupun kartu identitas asli, ada pun itu hanya KTP," sebutnya,

Ketiadaan kartu pengelnal menyebabkan Abah Yoyo tidak mendapatkan zakat fitrah karena tidak dianggap sebagai warga kampung Cigagak. "Kami tidak tahu asal-usulnya, tidak tahu dia dari mana, dia pun tidak bicara pada saya bahwa dia itu pindah ke sini," kata Ujang.

Terkait hal itu dia pun meminta agar pihak yang tidak mengetahui persoalnnya tidak menilai negatif terhadap penduduk kampung Cigagak. (Tribun Jabar/Seli Andina)

Artikel ini sudah tayang di tribunnews.com dengan judul Tinggal di Kandang Kambing, Tak Punya KK dan KTP, Abah Yoyo Dianggap Penduduk Ilegal  

Kompas TV Ni Nengah Widiasih, Berprestasi Meski Punya Keterbatasan Fisik

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com