Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Ariel, Bocah Penyandang Autis yang Ingin Naik Haji

Kompas.com - 08/09/2017, 12:36 WIB
Kontributor Banyuwangi, Ira Rachmawati

Penulis

BANYUWANGI,KOMPAS.com - Fazril Yusuf (12) penyandang autis murid kelas 2 SLB An Moerty tersenyum lebar dengan menggunakan baju dan kopiah serba putih menggandeng ibu gurunya.

Bocah yang akrab dipanggil Ariel tersebut bersama 20 anak-anak kebutuhan khusus bergabung bersama dengan 500 siswa dari TK dan SD umum untuk mengikuti manasik haji yang digelar dilapangan Giri Banyuwangi Kamis (7/9/2017).

Kepada Kompas.com, Ariel berkali-kali berusaha mengucapkan kalimat yang tidak begitu jelas. Atas bantuannya gurunya, ternyata Ariel ingin menceritakan jika dia senang ikut kegiatan tersebut. "Ariel ingin jadi haji dan berdoa buat bapak dan ibu?" tanya Betty Kumala Febriawati, pengurus Yayasan An Moerty kepada Ariel.

Dengan cepat Ariel menganggukkan kepala sambil bertepuk tangan dan tertawa. Dia kemudian dibimbing oleh gurunya berkeliling miniatur Ka'bah dan melempar batu kecil seperti layaknya jumrah serta berlari lari kecil atau sa'i seperti kegiatan yang dilakukan saat menunaikan ibadah haji.

Baca juga: Kampanye Peduli Autis dan Mangrove, 7 Mahasiswa Bersepeda ke Bali

Kepada Kompas.com, Betty Kumala Febriawati bercerita bahwa Ariel adalah anak yatim piatu yang saat ini diasuh oleh kerabatnya. Ayahnya meninggal saat Ariel masih dalam kandungan, sedangkan ibunya kemudian menyusul meninggal karena sakit ketika Ariel masih berusia dua tahun.

Sudah hampir 2 tahun Ariel bersekolah di SLB An Moerty. Awalnya saat masuk, Ariel sama sekali tidak bisa diajak berkomunikasi sama sekali karena selama ini tidak ada penanganan khusus sebelumnya.

"Alhamdulilah sekarang dia sudah bisa diajak bicara dan lebih mandiri daripada sebelumnya," kata Betty.

Dia mengatakan, dirinya sering mengajak murid-muridnya untuk belajar di luar ruang kelas agar bisa bersosialisasi salah satunya dengan ikut manasik haji bersama dengan siswa TK dan SD umum.

"Di sini mereka akan berbaur, berkenalann dan berkomunikasi sehingga mereka bisa memahami perbedaan dan ini cukup efektif untuk melatih siswa yang berkebutuhan khusus seperti siswa di SLB," ucapnya.

Kompas TV Alina Sari menggandeng lengan Ardi, putra tercinta menuju tempat pemungutan suara 10 di kawasan Benhil, Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com