Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kala Seorang Pastor Berceramah di Pengajian Pemuda Ansor

Kompas.com - 31/08/2017, 09:45 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir

Penulis

Kompas TV Perayaan Ekaristi Berlangsung Hikmat

"Syukur pada Allah mendengar lagu 'Indonesia Pusaka' digemakan. Lima hari lalu saya menyanyikan lagu ini di Bangkok, merinding! Penuh haru. Dan malam ini lagi lagu ini kudengar di sini," kata Pastor Budi disambut tepuk tangan hadirin yang memenuhi Balai Desa baik hingga keluar ke halaman.

Pastor Budi mengaku bersyukur mengalami hidup yang rukun dan damai di Bumi Serasi ini. Ia mengajak semua yang hadir untuk selalu menjaga kerukunan dan kedamaian ini. Sebab keutuhan bangsa dimulai dari hidup rukun dan damai masyarakatnya di desa-desa.

"Damai ini bukan hanya untuk kita tetapi untuk bangsa kita, tanah air tempat lahir kita. Mari kita tetap jaga kerukunan dan persaudaraan di antara kita semua apa pun agamanya. Malam ini saya mengalami Islam sebagai rahmatan lil alamin," lanjutnya.

Akhir tausiyah Pastor Budi ditutup dengan lagu Indonesia Pusaka lagi, namun kali ini dengan alunan saksofon disambung dengan lagu "Tombo Ati".

Baca juga: Saat Saksofon Pastor Iringi Habib Menyanyi Lagu Cinta Tanah Air

Tausiyah berikutnya disampaikan oleh KH Amin Abror, dari Dusun Lendoh, Bedono. Ia mengajak agar umat Islam menempuh jalan hidup yang mulia. Yakni dengan menaati semua perintah Allah, hidup rukun dan saling menghormati.

"Agama Islam mengajarkan agar kita hidup mulia dan jangan hidup hina. Hidup dengan menaati perintah Allah, hidup rukun dan saling menghormati. Lawan dari itu adalah hidup hina. Orang yang suka menyebar fifnah dan adu domba itu orang yang hina. Apalagi menggunakan Al Quran dan hadits untuk memfitnah dan mengadu domba," kata Kiai Amin.

"Orang yang seperti itu adalah orang yang hina. Justru yang seperti itu melanggar ajaran Islam," tandasnya.

Acara pengajian kebangsaan yang dihadiri oleh jajaran Muspika Kecamatan Jambu ini juga ditandai dengan pembacaan puisi oleh para pemuda Ansor setempat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com