Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pilkada Jatim, Dikotomi Nasionalis-Agamis Bakal Hilang?

Kompas.com - 20/07/2017, 22:02 WIB
Achmad Faizal

Penulis

SURABAYA, KOMPAS.com - Batas kultur politik wilayah di Pilkada Jatim tahun depan diprediksi akan mencair. Pola politik lama yang mendikotomi basis massa nasionalis dan agamis tidak muncul di hasil survei pilkada Jatim yang digelar The Initiative Institute pada 15 hingga 30 Juni 2017 lalu.

CEO The Initiative Institute, Airlangga Pribadi menjelaskan, dalam survei elektabilitas cagub dan cawagub Jatim tersebut, banyak ditemukan pemilih dari kalangan religius yang menjatuhkan pilihan politiknya pada sosok nasionalis.

"Sebaliknya, kalangan nasionalis banyak juga yang memilih calon dari kalangan religius," katanya saat merilis hasil surveinya di Surabaya, Kamis (20/7/2017).

Baca juga: La Nyalla: Saya Haqqul Yakin Bisa Jadi Gubernur Jatim

Dia mencontohkan, Saifullah Yusuf, Khofifah Indar Parawansah, dan Abdullah Azwar Anas yang notabene representasi Nahdatul Ulama dan kalangan santri, ternyata banyak dipilih di kawasan Mataraman, kawasan yang selama ini disebut basis massa nasionalis.

"Sebaliknya, Risma yang mewakili figur nasionalis, banyak diminati kalangan santri di kawasan tapal kuda, yang dikenal markas kaum santri," ucapnya.

Menurut Airlangga, mencairnya dikotomi politik kawasan itu antara lain karena dampak masifnya penguatan wacana nasionalisme dan kebangsaan.

"Pemilih sudah tidak lagi memilih calon karena kesamaan wilayah atau ideologi, tapi sudah berbasis kinerja, ini bagus," kata dia.

Wilaya kultur politik Jatim terbagi menjadi beberapa bagian wilayah, yakni. Tapal Kuda (Pasuruan ke timur sampai Banyuwangi), Mataraman (Jatim bagian barat dan selatan), Arek (Surabaya dan sekitarnya), Madura, dan Pantai utara.

Baca juga: Survei Cawagub Jatim, Bupati Anas Ungguli La Nyalla dan Imam Nahrawi

Kompas TV Dukungan untuk wakil Gubernur Jawa Timur, Saifullah Yusuf mengalir dari partai Demokrasi Indonesia Perjuangan.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com