Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Berita Populer Nusantara: Pelaku dan Petugas Bandara yang Ditampar Saling Lapor hingga Anggota Kopaska Terima Penghargaan

Kompas.com - 07/07/2017, 09:21 WIB
Caroline Damanik

Penulis

Kompas TV Aparat keamanan Bandara Sam Ratulangi, Manado memperketat pengamanan.

"Tindakan yang kami ambil yakni langsung membuat laporan dan kemudian selanjutnya memeriksa ketiga pelapor sekaligus korban," kata Mattulangi.

Baca selengkapnya di sini
Baca juga: Petugas Bandara yang Ditampar Seorang Ibu Lapor Polisi


3. Kronologi Kejadian Seorang Ibu Tampar Petugas Bandara di Manado

Pihak managemen Bandara Sam Ratulangi Manado menyayangkan insiden pemukulan yang dialami oleh Petugas Aviation Security (Avsec) yang terjadi pada Rabu (5/7/2017), bahkan akhirnya sampai beredar di media sosial.

Menurut pihak Manajemen Bandara Sam Ratulangi tindakan fisik tersebut dilakukan oleh penumpang Batik Air ID6275 tujuan Jakarta. Berdasarkan keterangan Polsek Bandara, calon penumpang tersebut berinisial JW (46).

Berikut ini kronologi menurut Erik Susanto, PTS General Manager Bandara Sam Ratulangi.

Kejadian bermula pada sekitar pukul 07.46 Wita. Saat itu, datang dua calon penumpang, yaitu seorang ibu dan anak sebagai penumpang Batik Air ID6275 tujuan Jakarta.

Keduanya melalui pemeriksaan Walk Through Metal Detector (WTMD) di Security Check Point (SCP) 2. Pada saat melalui detektor, alarm berbunyi karena mendeteksi adanya unsur logam.

Baca selengkapnya di sini
Baca juga: Ini Kronologi Jatuhnya Helikopter Basarnas di Temanggung


4. Tembak Dua Pencuri Motor, Anggota Kopaska Terima Penghargaan

Mayor Laut (P) Tunggul Waluyo, Perwira Staf Opsnal Seskopaska Pusdiksus Kodiklatal, mendapatkan penghargaan khusus dari polisi setelah menembak dua pencuri motor di rumahnya.

Penghargaan diberikan oleh Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Muhammad Iqbal, di ruang kerjanya, Kamis (6/7/2017).

Iqbal menilai, polisi perlu memberikan penghargaan kepada Mayor Tunggul karena turut berpartisipasi menjaga keamanan lingkungannya.

"Ini teladan yang bagus untuk semua warga Surabaya agar juga menjadi polisi untuk lingkungannya sendiri," kata Iqbal.

Untuk mengamankan lingkungannya, masyarakat tidak harus menggunakan senjata, tapi dengan kemampuan apa pun yang dimilikinya.

"Bisa dengan kemampuan bela diri yang dimiliki, atau dengan kemampuan lainnya," ujar Iqbal.

Baca selengkapnya di sini
Baca juga: Anggota Kopaska Tembak 2 Pencuri Motor, 1 Pelaku Tewas Setelah Dikeroyok Massa


5. Kemenag: Pernikahan Remaja 16 Tahun dan Nenek 71 Tahun di OKU Ilegal

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com