Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sopir Bus Rute Ini Kerap Gunakan Helm Demi Keselamatan

Kompas.com - 19/06/2017, 12:05 WIB
Kontributor Medan, Mei Leandha

Penulis

 

Menurutnya, bus-bus di Sumatera sudah banyak yang mewah, tapi kondisi jalan kurang memadai sehingga tidak seimbang.

Dia membandingkan dengan Malaysia atau negara lain. Bus di Indonesia lebih mewah dan lebih baik. Namun sampai sekarang belum ada highway untuk lintas Sumatera, jalanannya penuh lubang dan kalau hujan langsung banjir.

"Kami perusahaan bus mau memberikan pelayanan yang terbaik tapi bagaimana bisa kalau kondisi jalan dan keamanannya seperti ini?" pungkas Nurdin.

Tak hanya bus, kejadian serupa juga kerap terjadi pada kereta api. Manager Humas PT Kereta Api Indonesia (KAI) Divre I Sumatera Utara, Ilud Siregar mengatakan pelaku pelemparan anak-anak dan kerap terjadi di masa liburan.

Ilud menjelaskan, pelemparan sering terjadi di daerah-daerah ramai. Untuk mengantisipasinya, PT KAI menempatkan petugas lapangan di lokasi dan jalur-jalur rawan kecelakaan serta melakukan sosialisasi. 

"Beberapa daerah sepanjang jalur kereta belum ada pengaman atau tembok pembatas, di sinilah petugas pengaman kita tempatkan. Titik-titiknya di lintas Medan-Rantauprapat, Medan-Siantar, Medan-Binjai dan Medan-Tanjungbalai," ungkapnya.

Namun, karena pelempar batu rata-rata anak-anak, tindakan yang dilakukan pihaknya hanya sosialisasi dan peringatan saja. Sepanjang 2017, meski tidak bisa menyebutkan jumlah kejadian, Ilud mengakui pelemparan masih terjadi.

"Apalagi saat liburan begini, anak-anak berkumpul di sekitar lintasan, istilahnya ngabuburit. Jadi iseng-iseng membahayakan ini," katanya lagi.

Dia mengatakan, Pasal 180 jo Pasal 197 ayat (1) UU Nomor 23 Tahun 2007 tentang Perkereta Api-an menyatakan, setiap orang yang menghilangkan, merusak, atau melakukan perbuatan yang mengakibatkan rusak dan tidak berfungsinya prasarana perkeretaapian di pidana penjara tiga tahun.

"Peran serta masyarakat terhadap keselamatan perkeretaapian sangat dibutuhkan, taati dan patuhilah rambu-rambu di perlintasan sebidang dengan jalur kereta api," tegasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com