Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wacana Calon Tunggal di Pilkada Jatim

Kompas.com - 12/06/2017, 07:46 WIB
Achmad Faizal

Penulis

Kompas TV Partai Golkar Bidik Gus Ipul Jadi Cagub Jatim

Survei terakhir yang digelar pihaknya, dari tiga besar nama yang muncul sebagai calon gubernur Jatim, semuanya masih di bawah 40 persen. Gus Ipul (37 persen), Tri Rismaharini (34 persen), dan Khofifah Indar Parawansah (33 persen).

Baca juga: Survei: Elektabilitas Gus Ipul, Risma, dan Khofifah Bersaing Ketat

Dia menggambarkan, di Pilkada DKI, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang elektabilitasnya mencapai 70 persen, ternyata juga tidak bisa menjadi calon tunggal. "Nyatanya di putaran pertama ada tiga pasang yang bertarung, bahkan di putaran kedua Ahok kalah dengan Anis-Sandiaga," katanya.

Sementara Gus Ipul sendiri membantah tentang adanya gerakan politik calon tunggal di Pilkada Jatim. Kata wakil Soekarwo di Pemprov Jatim ini, dirinya tidak memiliki sumberdaya cukup untuk menjadi calon tunggal apalagi menjadi pemborong partai.

"Saya tidak punya kuasa untuk memborong partai, saya juga tidak pernah berfikir untuk menjadi calon tunggal," kata Gus Ipul saat dikonfirmasi.

Gus Ipul hanya merasa punya banyak teman di partai politik yang bisa diajak bersama-sama membangun Jatim. Dia hanya berkewajiban menjaga hubungan baik itu.

"Mereka tidak harus setuju, karena saya yakin di masing-masing partai ada mekanisme internal yang tidak selalu menghasilkan keputusan yang sama, yang penting jika ada kompetisi, harus secara sehat," terangnya.

Hingga hari ini, hanya Gus Ipul yang berani muncul sebagai Cagub Jatim di depan publik. Dua nama perempuan yang disebut-sebut yakni Khofifah Indar Parawansah dan Tri Rismaharini sama sekali belum pernah mendeklarasikan akan maju pilkada Jatim.

Belum lama ini bahkan Risma mengaku sudah bertemu Ketua Umum Megawati Soekarnoputri untuk membicarakan Pilkada Jatim. Dan hasilnya kata Risma, Megawati setuju jika dirinya tidak maju Pilkada Jatim. "Saya sudah ketemu Bu Mega, dan Bu Mega sudah setuju bukan aku," kata Risma.

Meski Risma menolak, DPC PDIP Surabaya tetap akan mengusulkan nama Risma, karena pengurus daerah berkewajiban mengusulkan nama figur potensial di daerahnya sebagai cagub Jatim. Di Surabaya, hanya Risma saat ini yang dianggap figur dan kader potensial.

Sementara Khofifah Indar Parawansah, di beberapa kesempatan juga tidak tegas akan kembali maju di pilkada Jatim untuk ketiga kalinya atau tidak tahun depan. "Sekarang masih cek lapangan," kata Ketua Umum Muslimat NU ini.

Baca juga: Menakar Duet Gus Ipul-Risma di Pilkada Jatim 2018

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com