Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Temukan Raskin Jelek, Bupati Purbalingga Sidak Bulog

Kompas.com - 08/05/2017, 16:40 WIB
Iqbal Fahmi

Penulis

PURBALINGGA, KOMPAS.com - Bupati Purbalingga Tasdi melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke komplek pergudangan Bulog Karangsentul sub divre Banyumas, Senin (8/5/2017).

Sidak tersebut dilakukan menyusul laporan masyarakat terkait banyaknya temuan raskin atau rastra (beras sejahtera) yang tidak layak konsumsi.

Dalam sidaknya, Tasdi mendapati banyak temuan, di antaranya beras yang berkutu, berbau, berwarna kusam, banyak tercampur menir, dan menggumpal.

“Benar kan apa yang saya duga, dari gudang saja sudah seperti ini bentuknya (rastra), apalagi setelah disalurkan ke masyarakat. Padahal penerima rastra di Purbalingga ada 88.415 keluarga,” kata Tasdi dengan nada tinggi.

Baca juga: Temukan Raskin Jelek, Bupati Purbalingga Surati Presiden

Tasdi sangat kecewa dengan temuan tersebut. Pasalnya, dari empat gudang utama yang ada di komplek Bulog Karangsentul, hampir semua sampel yang dia ambil menunjukan indikasi yang sama. Padahal komplek pergudangan Bulog tersebut sedikitnya menampung 9.000 ton beras.

“Rastra ini kan pengganti raskin, sejak pertama kali diluncurkan sudah berkali-kali pemeriksaan, berkali-kali dirapatkan, tapi ketika sampai di lapangan pasti selalu jelek, melihat fakta seperti ini terus apa yang fungsinya revolusi mental?” ujarnya.

Selain kualitas beras, Tasdi juga menyoroti soal gedung yang tidak proporsional, sesuai standar gudang penyimpanan beras.

“Satu hal lagi, jangan terlalu percaya dengan rekanan. Saya pernah menemui ada rekanan yang melakukan proses pengemasan beras dengan karung milik bulog di rumahan. Kalau seperti itu, bagaimana Bulog bisa kontrol kualitas berasnya,” katanya.

Sementara itu, Kepala Gudang Bulog Karangsentul sub divisi regional (divre) Banyumas, Edi Haryono mengakui kualitas beras yang ada di gudangnya kurang baik.

“Masa simpan juga berpengaruh, kalau yang tadi dijadikan sampel itu sudah delapan bulan penyimpanan,” katanya.

Meski demikian, pihaknya memastikan untuk memperbaiki kualitas beras kelas medium yang dibagikan kepada penerima rastra.

“Kami sudah usulkan untuk perbaikan kualitas ke pusat, namun sampai saat ini memang belum ada persetujuan,” ujarnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Bupati Purbalingga Tasdi kecewa dengan kualitas rastra yang diberikan kepada masyarakat di daerahnya. Menurut dia, beras kelas medium yang dibagikan periode Mei tidak sesuai regulasi.

Tasdi menduga beras rastra tersebut dioplos dengan beras kualitas jelek. Buntut dari kekecewaan tersebut, Tasdi juga melayangkan surat keluhan kepada Presiden Joko Widodo.

“Kami sudah mengirimkan surat kepada pihak Bulog dan Presiden terkait temuan ini, kami sudah layangkan surat protes tertanggal 3 Mei lalu,” katanya.

Luncurkan Rasbangga

Ketidakpuasan Bupati Purbalingga Tasdi terhadap kualitas rastra membuat pemkab mengeluarkan kebijakan lokal. Pihaknya sudah menginstruskikan kepada camat dan kepala desa yang menemukan raskin tidak layak konsumsi untuk diambil dan dikembalikan kepada Bulog.

Sementara untuk mengganti jatah rastra masyarakat, Bupati melalui Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Puspahastama meluncurkan beras Purbalingga “Rasbangga”.

“Kami tengah berupaya mengumpulkan rekanan yang lebih kredibel dan terpercaya untuk menampun gabah-gabah petani. Ke depan, kami ingin mengganti rastra yang kualitasnya tidak layak ini dengan Rasbangga,” katanya.

Baca juga: Gubernur Jateng: Kualitas Raskin Harus Ditingkatkan agar Tak Dijual Kembali

Dalam sejumlah kesempatan, Tasdi mencoba mempopulerkan Rasbangga kepada masyarakat secara bertahap.

“Kami memang belum membuat desain penyaluran Rasbangga, sementara baru kami bagikan secara cuma-cuma kepada masyarakat satu paketnya 5 kilogram. Ke depan kami pastikan untuk menyesuaikan Rasbangga ke dalam anggaran daerah,” ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com