Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Putri Raja Terkurung di Keputren Keraton Solo Jelang "Jumenengan"

Kompas.com - 22/04/2017, 08:32 WIB
Kontributor Surakarta, Michael Hangga Wismabrata

Penulis

Kompas TV Konflik Keraton Solo Kembali Menguak

Semenjak aku terperangkap di rumahku sendiri dan terpisah dari orang orang yang sangat aku kasihi...

Saat ini... anakku sedang dirawat di RS.. sementara aku... sang ibu tak dapat berada di sisinya... menghiburnya... menemaninya...
Cepat sembuh ya nak... doa ibu menyertaimu

Semoga.... HABIS GELAP TERBITLAH TERANG" demikian bunyi tulisan tersebut.

(Baca juga: Konflik Keraton Solo, Seorang Putri Terkurung di Keputren)

Sementara itu, Juru Bicara Pakubuwono XIII Raja Keraton Solo, Ferry Firman Nurwahyu, mengatakan, tidak ada istilah isolasi atau pengurungan terjadap puteri keraton. Menurutnya, GKR Timoer enggan keluar dari lingkungan keraton saat proses pengosongan terhadap keluarga keraton yang terlibat dalam perselisihan antara kubu Dewan Adat dan Tim Lima atau Tim Satgas Pancanarendra.

"Jadi begini, perlu diklarifikasi, Tim Satgas Pancanarendra sudah memberikan surat pemberitahuan dan perintah pada tanggal 20 Maret 2017 untuk pengosongan secara fisik lokasi keraton dengan tenggang waktu jam 5 sore. Ada 17 orang yang dimaklumat untuk keluar dari keraton, termasuk Rumbai. Rumbai yang menolak untuk keluar, dan apabila mau keluar menengok putranya yang sakit, monggo saja. Ini kan Keraton, semuanya atas perintah raja. Jadi apabila ada perintah untuk keluar keraton, ya keluar. Tujuannya keraton ini dibenahi dulu," kata Ferry saat ditemui di Keraton Solo, Jumat (21/4/2017).

Hingga saat ini, Rumbai diyakini masih berada di lingkungan keputren Keraton Solo. GKR Timoer Rumbai adalah puteri Raja Pakubuwono XIII Hangabehi. Hubungan keduanya diketahui tidak harmonis. Rumbai menolak keberadaan Tim Lima bentukan ayahnya.

(Baca juga: Keluarga Keraton Solo Kembali Berseteru)

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com