Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 20/04/2017, 08:00 WIB

KOMPAS.com - Hujan angin dan es melanda Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu (19/4/2017) sore. Fenomena langka ini menyebabkan kawasan Sukasari di kota itu ditutupi butiran es.

Warga Sukasari Bandung pun heboh, namun tidak panik. Meski akibat guyuran butiran es sejumlah atap rumah roboh, warga malah gembira dengan fenomena tersebut.

Kabar terbaru juga datang dari Lubuklinggau, lokasi penembakan mobil satu keluarga oleh oknum polisi. Brigadir K yang terlibat dalam peristiwa penembakan itu diperiksa oleh Polres Lubuklinggau dan Polda Sumsel.

Selain itu, ada pula kisah Mbah Boni dari Banyuwangi yang membuat mainan dari tanah liat sejak zaman Jepang. Dia mengaku lahir bersamaan dengan Putri Juliana dari Belanda. Jika benar, usianya sekitar 108 tahun hingga sekarang. (Baca selengkapnya: Kisah Mbah Boni Buat Mainan dari Tanah Liat sejak Zaman Jepang)

Berikut ini 5 berita populer Nusantara yang tak boleh Anda lewatkan:

1. Butiran Es Tutupi Jalan, Warga Sukasari Bandung Geger

Dok Indra Yudistira Suasana Jalan Sukasari 2 Bandung saat hujan es turun, Rabu (19/4/2017). Hujan es yang menyerupai salju ini menggegerkan warga sekitar.
Ada fenomena langka pascahujan lebat disertai angin kencang dan es yang mengguyur Kota Bandung pada Rabu (19/4/2017) sore tadi.

Di Jalan Sukasari 2 RT 02 RW 02 No 91 Kelurahan Sekeloa, Kecamatan Coblong, warga dibuat heran lantaran hujan es disertai angin kencang itu membuat kawasan tersebut ditutupi butiran es.

Indra Yudistira (40) warga sekitar, menceritakan kejadian langka itu kepada Kompas.com. Hujan lebat mulai mengguyur kawasan tersebut sekitar pukul 14.00 WIB.

Saat hujan turun, Indra mendengar ada benturan es menghantam atap rumahnya. Ia mengira hujan es itu sewajarnya terjadi.

"Saya kira hujan es biasa, seperti ada yang lempar batu ke atap rumah. Saya cek keluar ternyata es yang turun," ujar Indra saat ditemui dikediamannya.

Baca selengkapnya di sini
Baca juga: Hujan Es Landa Bandung, Besarnya dari Butiran hingga Sebesar Kelereng

2. Polisi Selidiki Video Dewasa "Ria From Bali"

Shutterstock Ilustrasi.
Jagat dunia maya kembali dihebohkan dengan beredarnya video dewasa yang berjudul 'Asd Ria From Bali'.

Video berdurasi hampir 45 menit itu mempertontonkan adegan ranjang antara seorang pria berkulit putih dengan perempuan Indonesia, bernama Ria.

Polda Bali langsung bekerja cepat untuk mengungkap video yang diduga diunggah oleh orang bernama John Tron.

Dirkrimsus Polda Bali Kombes Pol Kenedy menyatakan, telah mengantongi identitas pelaku video mesum tersebut.

“Kasus itu berawal dari adanya Facebook Ria. Akun sudah ada dan masih dilakukan penyelidikan. Identitas Ria sendiri sudah kami kantongi namun memang belum ditangkap,” kata Kenedy, seperti dilansir Tribun Bali, Selasa (18/4/2017).

Baca selengkapnya di sini
Baca juga: Buku Pelajaran SD Bermateri Pornografi Beredar di Pasaman

3. Pilot Kena Serangan Jantung, Heli Berpenumpang Menteri PUPR Mendarat Darurat

Suddin Syamsuddin / Kompas. Com Pilot Terserang Jantung, Heli Berpenumpang Mentri PUPR dan Gubernur Sulsel Mendarat Darurat
Dalam perjalanan dari Makassar menuju Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan, untuk meresmikan bendungan, helikopter yang berpenumpang Menteri PUPR M Basuki Hadimoeljono, Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo berserta lima rombongan lainnya, mendarat darurat di Stadion Glora Mandiri, Kota Parepare, Rabu (19/4/2017) karena pilotnya mengalami gangguan jantung.

“Saat terbang, tiba-tiba sang pilot Kapten Warin terserang penyakit jantung. Kemudian saya sarankan mendarat di Kota Parepare, di Stadion Glora Mandiri ini," jelas Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo di Stadion Glora Mandiri Kota Parepare, Rabu.

Saat di atas langit Kota Parepare, menurut Syahrul, sang pilot helikopter dengan nomor seri Ec 155 B1 Indonesia Air PK-TPF berwarna merah putih ini sempat membuat panik karena mengaku sesak dan sudah tidak tahan membawa helikopter.

Baca selengkapnya di sini
Baca juga: Ganti Heli setelah Mendarat Darurat, Menteri PUPR Tiba di Bendungan Karangloe

4. Dapat Gelar Doktor HC, Alasan Menteri Susi Batal Ikut UNBK Paket C

KOMPAS.COM/IRWAN NUGRAHA Kartu UNBK Menteri Susi Pudjiastuti di SMAN 1 Ciamis.
Yayasan Pusat Kegiatan Belajar Mengajar Bina Pandu Mandiri yang berlokasi di SMAN 1 Ciamis diketahui selama ini sebagai lembaga Menteri Kelautan dan Perikanan RI Susi Pudjiastuti, menuntut ilmu sekolah Paket C setara SMA.

Susi mendaftarkan diri pertama kali di tempat tersebut sejak Juli 2015 lalu.

"Ya Ibu Susi terdaftar di sekolah ini sejak Juni 2015. Waktu itu Ibu Susi menyerahkan persyaratan berupa fotokopi ijazah SMP, dan surat keterangan dari SMA 1 Yogyakarta, tempat Susi pernah sekolah dulu. Bu Susi tercatat sampai kelas 2 SMA 1 Yogyakarta. Sekolah pun menempatkan Bu Susi langsung masuk kelas XI atau kelas dua," ujar Ketua Yayasan Bina Pandu Mandiri Ciamis, Didi Ruswendi saat dihubungi, Senin (19/4/2017).

Didi mengakui nama Menteri Susi masih terdaftar sebagai salah satu peserta ujian nasional untuk pelaksanaan ujian nasional berbasis komputer (UNBK) Paket C pada Sabtu dan Minggu (15-16/4/2017).

Namun, Menteri Susi mengundurkan diri dan tak ikut ujian dengan alasan telah mendapatkan gelar doktor Honoris Causa (HC) dari Universitas Dipenogoro Semarang sebelum pelaksanaan ujian.

Baca selengkapnya di sini
Baca juga: Asisten Pribadi Menteri Susi yang Jadi Buah Bibir...

5. Brigadir K Diperiksa dalam Kasus Penembakan Mobil Berisi Satu Keluarga

Tribun Sumsel/Eko Hepronis Mobil berisi satu rombongan keluarga yang sedang melintas yang ditembaki oleh oknum diduga polisi di Kota Lubuklinggau, Sumatera Selatan, Selasa (18/4/2017).
Kapolres Lubuklinggau AKBP Hajat Mabrur Bujangga menjelaskan, saat ini pihaknya dibantu dengan Polda Sumsel sedang memeriksa seorang polisi berpangkat Brigadir inisial K yang terlibat dalam peristiwa penembakan mobil berisi satu keluarga pada Selasa (18/4/2017).

"Saat ini kami sedang memeriksa seorang anggota polisi inisial K berpangkat brigadir, namun hasilnya belum didapat karena tim masih bekerja," kata Hajat Mabrur saat dihubungi via telepon, Rabu (19/4/2017).

Pemeriksaan terhadap Brigadir K telah dilakukan sejak kemarin, Selasa (18/4/2017), oleh tim gabungan dari Polres Lubuklinggau dan Polda Sumsel.

Baca selengkapnya di sini
Baca juga: Kronologi Penembakan Mobil Satu Keluarga oleh Polisi di Lubuklinggau dan TOPIK "Mobil Berisi Satu Keluarga Ditembaki"

 

 

Kompas TV Beli Jaket di Bandung, Presiden Jokowi Dapat Diskon 20%

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com