Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 14/02/2017, 14:19 WIB
Muhamad Syahri Romdhon

Penulis

CIREBON, KOMPAS.com – Bupati Cirebon Sunjaya Purwadisastra mengimbau kepada seluruh pihak untuk memberitahukan keberadaan Wakil Bupati Tasiya.

Hal itu disampaikannya setelah Kejaksaan Negeri Kabupaten Cirebon memasukkan Tasiya dalam daftar pencarian orang (DPO) dalam kasus tindak pidana korupsi bantuan dana sosial, dana hibah, dan proposal fiktif tahun 2009-2012.

(Baca juga Wakil Bupati Cirebon Masuk DPO Kejaksaan)

Sunjaya mengatakan, sebagai bagian dari pemerintah, ia menginginkan agar Tasiya mendapatkan hukuman yang lebih ringan.

Bagaimanapun juga, kata Sunjaya, Tasiya telah memberikan banyak kontribusi untuk pembangunan Kabupaten Cirebon.

"Kalau diperbolehkan, tentu saya sebagai bupati meminta keringanan hukuman untuk wakil bupati. Jauh-jauh hari, sebelum putusan, kita telah membantu bantuan hukum dari pemerintah daerah untuk meringankan terdakwa," kata Sunjaya di Kota Cirebon, Selasa (14/2/2017).

Sunjaya menyadari, dirinya dan pemerintah Kabupaten Cirebon hanya bersifat meminta dan memohon. Keputusan menjadi hak sepenuhnya penegak hukum.

Di sisi lain, Sunjaya juga mendukung langkah Kejari Kabupaten Cirebon untuk mencari keberadaan Tasiya demi keberadaan hukum.

Untuk membuktikan dukungannya, Sunjaya mengimbau siapa pun yang mengetahui keberadaan terpidana untuk segera melaporkan pada pihak berwenang.

"Saya juga menginstruksikan, barang siapa yang mengetahui tentang posisi atau kondisi wakil bupati itu segera melaporkan pada pihak berwenang, polisi maupun kejaksaan," kata dia.

Sunjaya mengungkapkan bahwa pada awal Januari 2017, ia masih bertemu dan berkomunikasi dengan Tasiya. Namun di akhir bulan, wakil bupati sudah sulit ditemui.

Menurut Sunjaya, ketidakhadiran Tasiya itu membuat sejumlah tugas yang harus dikerjakan oleh wakil bupati menjadi terganggu meskipun tidak cukup krusial.

Tugas tersebut dapat diatas oleh asisten atau staf ahli yang membidangi.

Sunjaya memastikan bahwa seluruh program dapat berjalan dengan baik dan tidak mengurangi pelayanan terhadap masyarakat.

Terkait status Tasiya yang sudah menjadi terpidana dan buron, Sunjaya masih menunggu surat dari Kejari Kabupaten Cirebon.

Dia tidak ingin gegabah dan mengikuti prosedur yang berlaku untuk memutuskan langkah berikutnya.

"Kalau statusnya sudah jelas, tentunya saya selaku bupati baru mengusulkan tentang usul pemberhentian wakil bupati kepada Menteri Dalam Negeri lewat Gubernur Jawa Barat. Tapi sampai saat ini belum ada jawaban, maka saya menunggu," ujarnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com