Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gara-gara Harga Cabai Meroket...

Kompas.com - 12/01/2017, 07:12 WIB
Caroline Damanik

Penulis

2. Ramai kampanye "ayo tanam cabai sendiri"

Harga cabai yang melambung tinggi membuat sejumlah kepala daerah memiliki ide cemerlang dengan berkampanye menanam cabai di halaman rumah sendiri.

Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan atau Aher, misalnya, menyarankan warganya untuk memanfaatkan "warung hidup" di rumah masig-masing.

Kontributor Sukabumi, Budiyanto Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan
Aher menyebutkan sejumlah tanaman bumbu dapur yang bisa ditanam sendiri, mulai dari cabai, bawang-bawangan, dan seledri, di halaman atau pekarangan rumah sendiri. Cukup dua sampai lima pohon cabai saja untuk satu keluarga.

(Baca selengkapnya: Harga Cabai Melejit, Aher Sarankan Tanam Sendiri dan Kurangi Konsumsi)

Aher juga memerintahkan dinas terkait untuk menyiapkan bibit cabai dan dibagikan kepada masyarakat di wilayah Jawa Barat. Dia sedang memikirkan waktu yang tepat untuk menggelar kegiatan menanam cabai serentak di daerahnya.

Aher mengatakan bahwa Menteri Pertanian telah mencanangkan Gerakan Tanam Cabai dan Pemprov Jabar tengah mempraktikkannya.

Selain itu, Aher menyarankan agar masyarakat mengendalikan penggunaan cabai pada penganan yang dimasaknya sehari-hari.

"Cabai barang elastis. Beda dengan beras. Orang makan cabai, sedikit dikurangi dulu lah sekarang," kata dia.

Kompas.com/Nazar Nurdin Gubernur Jateng Ganjar Pranowo seusai berbicara dalam Forum Tahunan Pelaku Industri Jasa Keuangan 2016 di Semarang, Selasa (26/1/2016)
Usul serupa juga diungkapkan oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

"Mulai sekarang, yok kita tanam cabai di depan rumah. Kalau di desa, bisa tanam di lahan. Kalau di kota yang tidak memiliki lahan, maka bisa menggunakan pot. Kalau kita bisa tanam sendiri, itu luar biasa," ujar Ganjar

Menurut Ganjar, meroketnya harga cabai, terutama rawit merah, di Jawa Tengah disebabkan banyak cabai yang justru dijual ke luar Jawa. Artinya, perniagaan cabai hanya memutar dari daerah satu ke daerah lain.

"Karena dijual di luar Jawa sehingga harga sampai di pasaran sudah terbebani dengan ongkos transportasi," kata dia.

(Baca selengkapnya: Harga Cabai Mahal, Ganjar Imbau Warga Menanam di Rumah)

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com