Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Tangan Abhie, Sulaman Karawo Khas Gorontalo Jadi Lebih Mewah

Kompas.com - 19/11/2016, 16:23 WIB
Rosyid A Azhar

Penulis

Untuk itu, ia mengembangkan motif-motif sulaman lebih kreatif, bentuk-bentuk tradisional yang selama ini didominasi bentuk bunga.

“Alam Gorontalo memberi ruang inspirasi yang tak terbatas, juga dunia maya menyuguhkan hal baru. Keduanya bisa dikombinasikan dalam penerapan desain karawo,” papar Abhie.

Dengan terus belajar dan berkarya, Abhie ingin sulaman karawo menjadi busana yang dikenal masyarakat luas seperti halnya batik.

“Sekarang busana karawo banyak yang meminati, bahkan ada orang ada yang tidak percaya ini sulaman karawo,” ujarnya.

Namun diakuinya ada kelemahan dalam teknik sulam karawo saat ini. Ia menemukan baju karawo yang menggunakan benang metalik jika terkena panas setrika akan mengerut. Akibatnya, pola strimin pada kain semakin menampakkan lubangnya.

Kelemahan lainnya adalah keterbatasan warna benang yang digunakan untuk menyulam. Ia berharap aneka warna benang dapat digunakan secara baik oleh perajin.

“Perajin sulam juga harus berani mengeksplor ide dan penempatan motif, yang abstrak nyaris tidak ada, padahal ini juga motif yang menarik,” jelas Abhie.

Dunia sulaman karawo memang dinamis, perkembangannya dipengaruhi oleh faktor lain terkait tren mode. Dinamika ini harus diikuti oleh para desainer dan perajin sulam lainnya.

Misalnya tren tahun depan adalah warna-warna yang lebih lembut dan mendominasi busana.

Sulaman karawo memang telah lama dikenal masyaraka Gorontalo. Ada simpang siur kapan sulaman ini mulai muncul. Namun ada orang yang mengatakan bahwa sulaman ini dikenalkan bangsa Belanda pada awal abad XX saat mereka bercokol di Gorontalo.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com