Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masih Banyak Anak Hiu yang Ditangkap Nelayan di Balikpapan

Kompas.com - 22/09/2016, 06:32 WIB
Dani Julius Zebua

Penulis

BALIKPAPAN, KOMPAS.com - Ikan hiu dan pari masih menjadi tangkapan yang paling banyak dicari di Balikpapan, Kalimantan Timur. Ini dibuktikan dari banyaknya produksi sirip hiu di tingkat nelayan yang dijual ke pengusaha.

"Ada 13-15 pengusaha sirip hiu di Balikpapan," kata Ricky SKom, pejabat sementara Kepala Satuan Kerja Balikpapan dari Badan Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut Pontianak, Rabu (21/9/2016).

Ironisnya, sebagian hiu atau pari tangkapan itu berukuran kecil atau umur anak-anak (anakan) dan remaja. Jumlahnya cukup besar mencapai 20 persen dari seluruh tangkapan tersebut.

Ricky pernah menemukan hiu hitam sepanjang 55 sentimeter di tempat pelelangan ikan. Idealnya, hiu hitam dewasa memiliki panjang 100 cm.

Ada juga jenis hiu bodoh (Chiloacyllium punctatum) berukuran panjang 90 cm, sementara ukuran dewasa 121 cm.

"Pari lontar yang dewasa 300 cm, pernah ditemukan 88 cm atau usia remaja (di TPI). Padahal dewasanya baru pada ukuran 110-130 cm," kata Ricky.

Masa reproduksi yang panjang dan kehamilan dengan jumlah sedikit, antara 12-41 ekor per kehamilan dari hiu, merupakan salah satu alasan kenapa sebaiknya tidak menangkap anakan.

Selain itu, ada 4 dari 11 jenis hiu yang masuk apendiks Convention on International Trade in Endangered Species (CITES) atau status terancam hidup di perairan Indonesia.

Belum lagi hiu maupun pari berkembang biak lebih lambat dibanding satwa air lain. Jumlah keduanya lebih sedikit dibanding satwa air lain saat berkembang biak.

"Bahkan penyu saja 80-150 telur sekali bertelur," kata Ricky.

Hiu sangat diminati karena seluruh bagian tubuhnya bisa dimanfaatkan. Setelah diolah, harganya menjadi sangat mahal mulai daging olahan, siripnya diambil, kulit kering atau dikirim hidup untuk pajangan di akuarium.

Balai Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut mencatat, 9.547 hiu terjaring nelayan Balikpapan sepanjang Februari hingga Agustus 2016.

Dari jumlah itu, 4.341 ekor diambil dagingnya, 5.174 hiu diambil sirip punggung hingga sirip dayung kanan kirinya. Sebanyak 12 hiu diolah jadi kulit kering dan 20 ekor diperdagangkan hidup-hidup.

Adapun 3.367 ikan pari ditangkap di waktu yang sama. Rinciannya 1.027 ikan diambil dagingnya, 1.139 ekor diambil siripnya, dan 1.201 ekor jadi kulit kering.

Semua itu diketahui dari pengiriman paket berisi bahan makanan olahan dari bahan hiu selama ini. Siapa pun yang mengirim ikan hiu harus mendapat rekomendasi dari BPSPL.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com