SALATIGA, KOMPAS.com - Isu pemekaran wilayah kota Salatiga dengan memasukkan lima kecamatan di Kabupaten Semarang bukan isapan jempol.
Wali Kota Salatiga Yulianto mengungkapkan, pihaknya segera menyiapkan langkah guna merealisasikan pemekaran wilayah Salatiga.
Rencana pemekaran itu menyusul rekomendasi Pusat Kajian Kependudukan dan Permukiman (PKKP) Fakultas Ilmu Sosial dan Komunikasi (Fiskom) Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) baru-baru ini.
"Kita memang ada persiapan kesana (pemekaran). Langkah-langkahnya, mulai dari penjajakan dan survey. Nanti arahnya ke sana, ada tim negosiasasi. Termasuk nanti mengundang pihak berkompeten," kata Yulianto, Kamis (29/10/2015).
Ia mengakui, kajian dan penelitian UKSW merupakan bagian dari langkah menuju pemekaran ini.
Dirinya berharap kepada para elite dan warga di Salatiga maupun Kabupaten Semarang agar menghindari sentimen kewilayahan.
Sebab pemekaran wilayah ini semata-mata untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan masih dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
"Yang kita lihat adalah fungsi pelayanan kepada masyarakat. Sebab praktiknya Salatiga selama ini melayani mereka. Kalau sakit di Salatiga, sekolah, kerja bahkan ke pasar juga ke Salatiga. Yang penting masih NKRI," tambah Yulianto.
Berdasarkan kajian akademis UKSW menunjukkan sejumlah fasilitas pelayanan publik di Salatiga lebih banyak diakses warga dari luar kota.
Contohnya, lebih dari 60 persen pasien RSUD Salatiga berasal wilayah Kabupaten Semarang yang dekat dengan Salatiga, seperti Tengaran, Getasan, Bringin, Kaliwungu dan Pabelan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.