Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kota Madiun: Gaet Investor, Peduli UMKM

Kompas.com - 20/07/2015, 15:00 WIB

Harapannya, kehadiran fasilitas penunjang industri jasa pertemuan, insentif, konvensi, dan pameran itu mampu menarik pelaku usaha profesional atau menginisiasi lahirnya pemain baru.

"Tahun ini akan tambah dua investor lagi di bidang perhotelan, salah satunya Ibis. Investasinya cukup besar dan pemerintah bersikap proaktif dengan membantu mempermudah pengurusan perizinan," ujar Bambang.


Pertumbuhan ekonomi

Menurut Rektor IKIP PGRI Madiun Parji, kebijakan menggenjot bisnis jasa dan perdagangan telah mendongkrak pertumbuhan ekonomi Kota Madiun di level 8,07 persen pada 2014. Dengan angka itu, Madiun mampu menyalip pertumbuhan ekonomi Jatim yang hanya 7,3 persen dan pertumbuhan ekonomi nasional yang sebesar 5,78 persen.

Tingginya pertumbuhan ekonomi tersebut berdampak terhadap meningkatnya serapan tenaga kerja dan tertekannya angka pengangguran. Berdasarkan data Pemerintah Kota Madiun, jika pada 2009 serapan tenaga kerja sebanyak 1.516 orang, pada akhir 2014 jumlahnya naik 10 kali lipat.

Namun Parji mengingatkan, apabila terbukanya lapangan pekerjaan itu tidak diantisipasi dengan menyiapkan sumber daya manusia yang andal, tak menutup kemungkinan warga Kota Madiun hanya jadi penonton. Orang luar Madiun berpotensi menangkap peluang itu.

"Upaya perbaikan SDM (sumber daya manusia) melalui program Kartu Pintar yang digagas pemerintah sudah tepat. Akan tetapi, implementasinya di lapangan perlu diperbaiki karena faktanya sekolah masih menarik iuran yang memberatkan," kata mantan Ketua Dewan Pendidikan Kota Madiun tersebut.

Kebijakan yang tidak kalah penting yang harus dilakukan pemerintah untuk membangun kecerdasan warganya tidak lain dengan mendorong mereka berpartisipasi aktif dalam pembangunan. Sebab, masyarakatlah yang paling tahu apa yang mereka butuhkan, kendala yang dihadapi, dan solusi seperti apa yang paling tepat.

Selain itu, Parji mengingatkan pemerintah daerah supaya memulai pembangunan di bidang lingkungan dan sosial dengan menyusun perencanaan tata ruang dan wilayah yang baik. Banyak hal yang harus diperbaiki, seperti penambahan ruang terbuka hijau, pembangunan infrastruktur jalan, sistem transportasi massa, serta jaringan listrik dan air bersih.

Segala kritik dan saran yang disampaikan tersebut semata untuk membangun kota yang merayakan ulang tahun yang ke-97 pada 20 Juni lalu, menuju kota cerdas masa depan. Yaitu, sebuah peradaban yang mampu menyejahterakan warga dalam rasa aman, nyaman, dan dimanusiawikan.

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 20 Juli 2015, di halaman 22 dengan judul "Gaet Investor, Peduli UMKM".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com