Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Relawan Pembasmi Kutu Rambut Para Pengungsi Rohingya

Kompas.com - 27/05/2015, 11:37 WIB

Sebagian perempuan Rohingya mungkin tidak mau terlihat terbuka karena kondisi tempat keramas pun berdampingan dengan tempat keramas laki-laki.

"Kami juga berpikir begitu. Mungkin bisa dipikirkan nanti ada tempat agak tertutup agar semua wanita bisa berkeramas dengan nyaman," ujarnya.

Merasa nyaman setelah berkeramas, sebagian dari mereka memanggil kawan-kawan wanita lainnya. Kepada relawan, mereka memberi bahasa isyarat agar menunggu wanita Rohingya lain yang akan keramas.

"Awalnya mereka biasa saja, tetapi pas melihat betapa banyak kutu di rambut mereka yang mati terkapar di tanah, mereka cukup terkejut. Ini terlihat dari raut wajahnya," ujarnya.

Sifa juga manusia. Ia masih teringat dengan kutu-kutu tersebut, jumlah terbanyak yang pernah ia bersihkan seumur hidupnya. Terlebih lagi, proses keramas pada Sabtu lalu itu dilakukan menjelang Sifa makan siang.

"Bagaimana ya, agak kebayang-bayang juga sih waktu mau makan siang kemarin. Pengalaman ini mudah-mudahan jadi amal saleh kita semua, membantu meringankan derita saudara kita," katanya.

Ia pun mengaku, keramas kali ini bukan proses cuci rambut biasa. Rambut-rambut tersebut telah lama terpapar matahari dan ganasnya ombak Samudra Hindia.

"Mungkin ini kutu yang agak besar, hitam, di antara kutu-kutu lain di kepala orang yang pernah saya lihat," kenangnya. (Arif Ramdan)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com