Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Risma: Surabaya Tak Butuh Jalan Tol

Kompas.com - 20/02/2014, 08:13 WIB

Dari Jawa Barat, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mendukung Risma untuk tidak mundur dari jabatannya.

"Saya memahami pisan (sekali) tekanan politik sebagai wali kota seperti yang dihadapi Ibu Risma. Beliau merupakan idola saya dan saya mengenal Ibu Risma sejak masih menjabat Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Surabaya pada tahun 2010. Politik di Indonesia terkadang tak selalu berbanding lurus dengan logika," ujarnya.

Sirmadji menambahkan, Risma tak akan mundur. Informasi mundurnya Risma hanya rumor untuk melemahkan PDI-P.

"Ada tangan-tangan tak terlihat yang ingin memecah belah kami," kata Sirmadji. Dia heran rumor itu bisa meluas, sementara tidak ada masalah internal PDI-P serta antara Risma dan Wakil Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana yang baru bulan lalu dilantik.

Menurut Sirmadji, PDI-P memegang posisi strategis di Surabaya. Situasi ini membuat resah lawan politik saat pemilu legislatif sudah dekat. Politik adu domba dilancarkan untuk menggoyahkan pasangan kepala daerah Surabaya itu.

Masalah kedua, Surabaya merupakan kota besar yang menggiurkan untuk berinvestasi. Sirmadji menyebut ada kemungkinan pengusaha hitam ingin melengserkan Risma yang dikenal tegas dan lurus dalam menata kota sehingga sulit dilobi.

Sirmadji mencontohkan, posisi Kebun Binatang Surabaya (KBS) yang memiliki persoalan panjang. KBS terletak di jantung kota dan pernah ada pengusaha yang menawar lahan itu untuk dijadikan hotel dan restoran.

Risma menolak karena KBS adalah kebanggaan warga Surabaya dan harus dipertahankan. Kini Pemkot Surabaya bisa memperoleh hak mengelola KBS. Ia menambahkan, keresahan Risma mungkin murni persoalan pribadi akibat politik adu domba.

Menurut Sirmadji, Risma dan Whisnu bisa berkoordinasi dengan baik. Keduanya dapat berkomunikasi. (DEN/ETA/SEM)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com