Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Jiwa Seni Soekarno di Pengasingan

Kompas.com - 17/11/2013, 15:55 WIB
Kontributor Bengkulu, Firmansyah

Penulis

Penekanan-penekanan Hamidi tersebut sudah dilakukan oleh Bung Karno ketika menjadi sutradara dalam pementasan sandiwara Monte Carlo. Lebih lanjut, sebagai sutradara, Bung Karno jelas memberikan latihan terhadap para pemainnya.

Dan tentu saja, sebelumnya Bung Karno telah melakukan seleksi para pemainnya untuk menentukan tokoh dan peran. Selain itu, Bung Karno juga menyiapkan jadwal dan tempat latihannya, gladi resik, hingga persiapan pementasannya.

Bung Karno membutuhkan waktu dua hingga tiga minggu untuk melatih para pemainnya. Bung Karno sangat teliti dalam urusan yang kecil-kecil, termasuk memeriksa kenyamanan dan keamanan lantai panggung yang akan digunakan oleh para pemain, seperti memeriksa kalau ada paku-paku yang membahayakan.

Kesuksesan pertunjukan Monte Carlo ternyata tidak hanya berimbas pada kesejahteran bagi para pemainnya saja, tetapi juga berimbas pada yang lainnya karena sebagian dari hasil pertunjukannya ternyata diamalkan untuk kepentingan sosial. Pada acara pertunjukan, Bung Karno tidak menempatkan diri di belakang layar, seperti halnya yang biasa dilakukan oleh para sutradara pada pertunjukan sandiwara kethoprak maupun ludrug.

Bung Karno justru duduk di kursi barisan depan sejajar dengan para pembesar Belanda, elite pribumi, pengusaha (saudagar), dan orang-orang Tionghoa yang biasanya mengambil karcis loge de luxe (tempat duduk VIP).

Sebelum acara digelar Bung Karno tidak segan-segan membuat famplet dan pengumuman ia bagi-bagikan, layaknya sebuah pertunjukkan kebanyakan. "Minimnya adaptasi karya-karya Bung Karno baik itu oleh pelaku seni maupun produser diakibatkan masyarakat Indonesia tidak memiliki tradisi kuat membaca sehingga tumpukan naskah tersebut berakhir lapuk," kata dia.

Buku yang ia tulis tersebut menggambarkan secara runut melalui analisis proses dan setiap naskah buatan Bung Karno hingga bagaimana sebuah seni pertunjukkan dipentaskan Ia berharap dengan hadirnya buku itu maka naskah-naskah fenomenal Bung Karno dapat dinikmati masyarakat luas secara lugas dan ringan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com