Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Imbau Warga Lereng Merapi Mau Direlokasi

Kompas.com - 18/10/2013, 17:29 WIB
Kontributor Yogyakarta, Wijaya Kusuma

Penulis


YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Dalam dialog dengan warga masyarakat korban erupsi Gunung Merapi 2010 di aula hunian tetap (huntap) Pagerjurang, Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono mengingatkan warga lereng Merapi yang belum mau direlokasi agar menaati peraturan yang telah ditetapkan.

"Kita harus belajar dari kejadian bencana Gunung Merapi lalu. Saya harap masyarakat bisa mengerti," ujar Yudhoyono, Jumat (18/10/2013).

Presiden mengatakan, peraturan yang dibuat adalah demi keselamatan seluruh warga di lereng Merapi. Peraturan juga berdasarkan pengalaman peristiwa bencana sebelumnya. "Pemerintah tidak mencari-cari tapi ini demi keselamatan warga," tandasnya.

Ia meminta agar persoalan relokasi warga ini dibicarakan bersama Gubernur DI Yogyakarta dan Bupati Sleman. Mengenai anggaran pembangunan sarana, Pemerintah Pusat melalui kementerian maupun Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) siap membantu.

Usai berdialog dengan warga korban erupsi Merapi 2010, Presiden dan rombongan meninjau stan kerajinan khas Merapi yang terpajang di dalam aula Pagerjurang. Pada kesempatan itu Ibu Negara Ani Yudhoyono memborong produk hasil kreativitas warga lereng Merapi, yakni tiga lembar kain batik seharga Rp 300.000 hingga Rp 350.000 per lembar, dan lima tas rajut dengan harga kisaran Rp 300.000 - Rp 400.000 per buah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com