Sarudi (30), salah seorang saksi mengungkapkan, dirinya kali pertama mengetahui tewasnya kedua korban setelah diberitahu seorang gadis kecil yang merupakan teman korban. Gadis itu, kata Sarudi, tiba-tiba berteriak minta tolong bahwa dua temannya tenggelam saat bermain di kubangan yang ada di aliran sungai lereng Merapi itu.
"Saya sedang cari batu di sungai, lalu tiba-tiba ada anak perempuan itu berteriak-teriak kalau ada dua orang temannya yang tenggelam karena bermain-main di kubangan air bekas galian pasir," ujar Sarudin, warga Dusun Trono, Desa Krinjing, Kecamatan Dukun itu.
Mengetahu hal itu, Sarudi lantas menghubungi pihak kepolisian dan bergegas mencari korban. Tidak berselang lama, polisi dan sejumlah rewalan tiba di lokasi dan melakukan penyisiran.
"Sekira dua jam kemudian, korban ditemukan dalam keadaan tidak bernyawa di lubang bekas galian pasir yang kedalamannya mencapai 3 meter, diameter 5 meter," kata Suradi.
Kapolsek Dukun, AKP Eko Mardiyanto menyebutkan, setelah dilakukan pemeriksaan, tidak ditemukan tanda-tanda atau luka akibat kekerasan pada tubuh jenazah kedua korban. "Kedua korban murni meninggal karena tenggelam," tandas Eko. Korban langsung diserahkan kepada perangkat desa setempat, lalu diberikan ke pihak keluarga untuk dimakamkan di pemakanan umum desa setempat
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.