Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Beri Kesempatan Hutan Merapi Memperbaiki Diri!"

Kompas.com - 12/09/2013, 05:03 WIB
Kontributor Yogyakarta, Wijaya Kusuma

Penulis

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Pengelola Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM) meminta masyarakat memberi kesempatan hutan Gunung Merapi untuk memperbaiki diri. Letusan pada 2010 menyebabkan kerusakan cukup besar dan proses restorasi belum selesai.

"Kita harus memberikan kesempatan hutan Merapi berbenah, hingga mencapai klimaks restorasi dan kembali seperti semula," tegas Koordinator Pengendalian Ekosistem Hutan Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM), Asep Nia Kurnia, Rabu (11/9/2013).

Menurut Nia, pemberian kesempatan itu bisa berupa menjaga hutan dan tak melakukan ekploitasi terhadap apa pun yang sekarang ada di hutan tersebut. Sampai kondisi hutan tersebut pulih, kata Nia, aktivitas masyarakat di kawasan tersebut harus sangat dikurangi.

"Saat berjalan, bisa saja satu orang menginjak anakan pohon yang mau tumbuh. Jika ratusan orang (yang berjalan di sana), bisa dibayangkan berapa besaran potensi anakan pohon yang akan terinjak," tegas Nia.

Mencari rumput, menurut Nia, masih dimungkinkan selama berpegang pada prinsip harmoni alam. Jangan sampai, ujar dia, mencari rumput, tetapi juga mengangkut pohon kecil. Demikian pula mencari kayu bakar, pesan Nia, jangan dilakukan dengan memotong pohon hidup.

"Saat hutan Merapi sudah normal, tanpa meminta pun alam akan memberikan sesuatu. Misalnya, air akan melimpah dan saat terjadi erupsi, hutan dapat menjadi benteng laju awan panas," lanjut Nia. Selama ini restorasi kawasan tersebut dikelola oleh TNGM.

Tak hanya menanam pohon asli hutan di Gunung Merapi, TNGM juga melepaskan satwa di kawasan tersebut. Berdasarkan data, ada lebih dari 1.000 jenis tumbuhan di kawasan ini, tetapi hanya dua tanaman yang benar-benar khas, yaitu kantong semar (Nepenthes) dan anggrek vanda tricolor. Sementara satwa khas Merapi adalah elang jawa dan macan tutul.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com