Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketua KPU Jatim Didesak Mundur

Kompas.com - 23/08/2013, 19:06 WIB
Kontributor Surabaya, Achmad Faizal

Penulis


SURABAYA, KOMPAS.com — Masalah salah sebar pesan BlackBerry Messenger (BBM) Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jatim Andry Dewanto Ahmad menggelinding semakin liar. Sejumlah pihak mendesak agar Andry Dewanto Ahmad segera turun dari jabatannya sebagai ketua KPU Jatim, karena dinilai sudah tidak lagi independen.

Sekretaris Majelis Pimpinan Wilayah Pemuda Pancasila Jatim Diah Agus Muslim mengatakan, Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) harus segera mengambil sikap tegas atas tindakan Ketua KPU Jatim.

''Ini jelas-jelas melanggar etika komisioner KPU, jika DKPP diam saja, maka perlu dipertanyakan eksistensinya,'' kata Diah, Jumat (23/8/2013).

Di bagian lain, Plt Ketua Partai Golkar Jatim Zainudin Amali menilai, yang dilakukan Ketua KPU Jatim itu bukanlah kesalahan biasa, tetapi sudah menjurus untuk mengunggulkan salah satu pasangan calon, sementara tiga pasang calon lainnya berhak melaporkan itu ke DKPP.

"Kita lihat saja, bagaimana respons DKPP, apakah sama perlakuannya dengan tiga komisioner KPU lainnya yang sempat dibekukan karena tidak meloloskan pasangan Khofifah-Herman saat penentuan pasangan calon Juli lalu,'' kata Wakil ketua Komisi VII DPR RI ini.

Sebelumnya, Andry dikecam karena salah menyebar pesan elektronik (broadcast BBM). Pesan BBM tersebut berisi ajakan untuk menyaksikan debat pasangan cagub-cawagub yang ditayangkan langsung salah satu stasiun televisi swasta, Rabu (21/8/2013) malam.

Mulanya, BBM yang juga menyebar ke kalangan wartawan itu berisi ajakan untuk menyaksikan keunggulan cagub Khofifah dalam debat cagub. Beberapa jam kemudian, dia meralat seruan itu dengan menambah nama empat pasangan calon lainnya, bukan hanya Khofifah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com