Aksi protes makin memanas saat puluhan janda ini menyaksikan banyaknya tuan tanah yang ikut mengantre pembagian dana BLSM.
"Alasannya data 2011, tapi saya dulu terima BLT, kenapa sekarang BLSM tidak terima, padahal anakku ada empat butuh makan semua. Ini terkesan pilih kasih. Coba lihat itu semu yang mengantre, orang kaya semua, banyak sawahnya dan sewa petani untuk kerja," teriak Bunga Tang, salah seorang janda miskin.
Akibat aksi protes puluhan janda ini, proses penerimaan dana BLSM sempat terganggu. Pembagian BLSM kembali dilanjutkan setelah perwakilan kelurahan mengamankan para janda ini ke ruang kantor untuk diberikan penjelasan.
"Kami hanya bisa mencatat nama-nama yang tidak terdaftar, karena bukan kami yang mengambil kebijakan. Kebijakannya langsung dari pusat melalui kantor pos," kata Alimuddin Tosa, Lurah Waetuo.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.