Salin Artikel

6.000 Buah Durian Lokal Unggulan Disajikan dalam Festival Durian Kuningan

Festival tersebut menyajikan sekitar 6.000 buah durian lokal unggulan yang ditanam di tanah Gunung Ciremai. 

Festival durian juga diharapkan meningkatkan potensi pariwisata kabupaten yang dijuluki Kota Kuda ini.

Sejumlah warga dari beberapa daerah sudah memadati area objek wisata Desa Cibuntu.

Mereka melakukan registrasi dengan membayar tiket masuk Rp15.000 per orang. Setelah masuk, mereka langsung disambut keramaian festival durian yang menjajakan berbagai olahan di beberapa tenda UMKM.

Para warga juga tampak sudah mengantre di tiga hingga empat tenda yang menjajakan durian lokal unggulan Kabupaten Kuningan. Buah berkulit tajam ini menumpuk di tiap meja dan pojok beberapa tenda.

Warga yang sudah membeli paket unggulan seharga Rp 185.000 bebas memilih serta menikmati durian dari semua tenda, maksimal tiga buah durian.

Menariknya, petugas berani menjamin kepuasan wisatawan. Petugas akan mengganti langsung durian yang telah dibuka namun yang memiliki rasa kurang manis saat dicicipi.

Taufik, warga Kecamatan Cilimus salah satunya. Dia merasa puas mengikuti kegiatan tersebut. Baginya, durian lokal yang dia makan di lokasi, memiliki rasa berbeda dari durian lainnya. Durian yang disajikan di festival durian memiliki daging tebal, dengan rasa manis bercampur legit. Wangi yang ditawarkan juga unik.

"Awalnya hampir sama dengan yang lain, tapi setelah diperhatikan, rasa manis durian Kuningan berbeda. Rasanya manis, legit, meski wanginya tidak terlalu mencolok, dan enggak bikin pusing," kata Opik kepada Kompas.com, Sabtu.

Opik pun sampai merasa kewalahan karena satu buah durian yang disajikan cukup besar. Dia makan bersama rekan dan keluarganya sampai puas.

Penjabat Kabupaten Kuningan, Raden Iip Hidajat, menyampaikan Festival Durian yang digelar ini merupakan rangkaian agenda pembuka dari total 23 acara di kalender pariwisata yang telah disusun di tahun 2024.

Iip tidak menyangka antusiasme wisawatan begitu tinggi terhadap festival durian.

Ini terbukti dari jumlah wisatawan yang sudah registrasi di beberapa media sosial yang disediakan Pemda. Selain itu, wisatawan yang melakukan registrasi on the spot langsung di lokasi juga cukup banyak.

"Kita sediakan 6.000 buah, yang registrasi online itu sudah dapat 600-700 wisawatan. Kemudian dari pengguna medsos yang like iklan kita (Pemda) itu sudah mencapai 11.000, ya berapa persennya dari yang like datang, ditambah yang on the spot juga, kita siap," kata Iip di lokasi.

Upaya Pemda menyebar iklan secara online juga dimaksudkan untuk mengukur kemampuan serta potensi kunjungan. Dia tidak ingin festival durian yang diminati oleh banyak orang malah menjadi kekecewaan karena kurangnya persiapan.

"Kita pakai online ini supaya kita mulai bisa meyakinkan yang hadir, jangan sampai terjadi, yang datang banyak, tapi durian tidak siap, jadinya rame. Dengan online ini, kita juga sudah memberikan pajak pariwisata kepada negara," tambah Iip.

Dari bulan Desember, Iip bersama tim sudah mempersiapkan. Mereka mengecek ke kebun durian yang siap panen di bulan Februari ini. Jadi, menurut Iip, durian yang disajikan matang pohon, kualitasnya juga unggulan.

Durian yang dihadirkan kali ini, kata Iip, berasal dari beberapa daerah penghasil durian antara lain: Kecamatan Pesawahan, Mandirancan, Cibingbin, Darma dan lainnya.

Iip mengapresiasi pelaksanaan Festival Durian berhasil digelar. Menurutnya, pelaksanaan festival yang telah dipersiapkan dua bulan, berjalan dengan lancar dengan menghadirkan sejumlah wisatawan. Kegiatan ini juga memiliki potensi yang luar biasa.

"Ini ternyata potensi yang luar biasa, selain soal durian pariwisata, warganya guyub, kompak, saling dukung, ini modal sosial yang luar biasa. Dari kegiatan ini ekonomi hidup, hotel terisi, jajanan, UMKM, dan lainnya. Tujuannya itu, ekonomi jalan, warga sejahtera dan Alhamdulillah berkah," kata Iip.

https://regional.kompas.com/read/2024/02/24/172344678/6000-buah-durian-lokal-unggulan-disajikan-dalam-festival-durian-kuningan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke