Salin Artikel

Revitalisasi Jembatan Perbatasan Indonesia-Timor Leste di Motaain Menunggu Persetujuan Timor Leste

JEMBATAN pembatas antara Indonesia dan Timor Leste di Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Motaain, Belu, Nusa Tenggara Timur, bakal direvitalisasi.

Grade jembatan disebut sudah menurun. Namun, revitalisasi itu masih menunggu persetujuan dari Timor Leste.

“Jembatan berada di kedua wilayah. Jadi, mau dikerjakan kita juga (harus) mendapatkan persetujuan dari negara tetangga sebelah,” ujar Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) John Wempi Wetipo di PLBN Motaain, Rabu (17/8/2023).

Menurut John, Pemerintah Indonesia siap mengerjakan perbaikan jembatan sekaligus menanggung biayanya. Namun, sejauh ini persetujuan dari Pemerintah Timor Leste belum didapat.

"Jadi, kita ingin revitalisasi, tetapi kendala yang dihadapi teman-teman di PLBN ini bahwa kita harus mendapatkan persetujuan dari negara tetangga. Makanya tidak bisa kita jalankan," ungkap John.

Pada 2018, lanjut John, pemerintah telah berkomunikasi perihal revitalisasi jembatan penghubung dua negara. Hingga kini, izin perbaikan itu belum juga diterima oleh Pemerintah Indonesia.

"Mungkin kami (harus) menjalani komunimasi lebih intens untuk menyelesaikan hal-hal seperti ini," lanjut dia.

Pantauan Kompas.com di lokasi, jembatan perbatasan antara Indonesia dan Timor Leste tepat berada di gerbang perbatasan di PLBN Motaain. Di bawah jembatan terdapat sungai berbatu yang dialiri sedikit air.

Sebelum melintasi jembatan ini, Warga Negara Indonesia (WNI) maupun warga negara Timor Leste wajib menunjukkan paspor. Jembatan ini telah diaspal, lengkap dengan pegangan yang sebagian dicat merah putih di bagian yang mengarah ke wilayah Indonesia.

Adapun sebagian pegangan jembatan yang mengarah ke Timor Leste dicat merah, kuning, dan hitam. Di tengah jembatan tampak ada garis penanda berkelir kuning, yang menjadi perbatasan Indonesia dan Timor Leste.

Warga pun tampak hilir-mudik dari dan menuju Timor Leste. Mereka membawa sejumlah barang, mulai dari kardus dan plastik besar bermuatan hingga ransel. Selain pejalan kaki, PLBN Montaain juga dapat diakses kendaraan bermotor.

Sebagai beranda terdepan, John menilai infrastruktur PLBN Motaain telah mencapai kata "luar biasa". Meski begitu, dia menilai ada sejumlah hal yang masih perlu dibenahi juga dari pos perbatasan Indonesia-Timor Leste ini.

"Tadi (ada) beberapa keluhan yang disampaikan. Saya pikir banyak hal yang perlu kita benahi," kata John, di PLBN Motaain, Rabu (16/8/2023).

PLBN Motaain sebagai beranda terdepan Indonesia sebenarnya sudah punya infrastruktur yang luar biasa.

"Ada banyak hal yang kita penuhi, bukan hanya infrastrukturnya yang dibangun dengan bagus tetapi paling tidak hal teknis juga perlu kita lakukan," ungkap dia.

Sejumlah perbaikan yang menurut John patut dilakukan di PLBN Motaain antara lain terkait belum adanya alat x-ray khusus untuk kendaraan yang melintasi perbatasan. Kendaraan yang hilir mudik, menurutnya, riskan menyelundupkan barang-barang ilegal.

Lalu, ada pula kebutuhan terkait penukaran uang atau money changer yang juga belum tersedia.

"Di sini kan lintas barang dan manusia cukup banyak, tetapi akses lain tidak ada. Contoh money changer tidak ada, perbankan untuk pendukung tidak ada," tutur John.

Padahal, warga Timor Leste kerap berbelanja di pasar yang berada di Motaain. Belum adanya fasilitas penukaran uang di PLBN ini lantas menjadi perhatian bagi pemerintah.

"Bukan hanya tugas Kemendagri tetapi paling tidak semua kementerian lembaga, paling tidak Bank Indonesia juga memberi perhatian," terang John.

Sebelumnya, warga bisa mengakses layanan perbankan, termasuk ketersediaan mesin anjungan tarik tunai (ATM), dari salah satu bank pelat merah dan perwakilan Bank Indonesia (BI). Namun, saat pandemi Covid-19 melanda, layanan itu terhenti dan belum kembali lagi.

"Kami harapkan nanti kepala PLBN di sini akan bikin laporan secara tertulis, disampaikan kepada kami. Juga kami input dengan persoalan-persoalan lain yang ada di PLBN-PLBN di NTT, Kalimantan, Papua pokoknya ada kurang lebih sekitar 13 PLBN," jelasnya.

John Wempi Wetipo sebelumnya menjadi inspektur upacara peringatan kemerdekaan di tepi batas Tanah Air, dalam liputan khusus Merah Putih di Perbatasan, sebagai kolaborasi Kompas.com dengan Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP).

https://regional.kompas.com/read/2023/08/19/134413578/revitalisasi-jembatan-perbatasan-indonesia-timor-leste-di-motaain-menunggu

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke