Salin Artikel

Nakes Jadi Paskibra, Kisah Upacara HUT Ke-78 RI di Boven Digoel

RIUH suara bocah terdengar dari arah gerbang Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Yetetkun, Distrik Ninati, Boven Digoel, Papua Selatan, Kamis (17/8/2023) sekitar pukul 08.00 WIT.

Terlihat anak-anak berseragam merah putih, khas siswa sekolah dasar (SD) turun dari truk berwarna biru yang mengangkut mereka.

Sambil didampingi oleh beberapa orang dewasa dan anggota TNI, mereka langsung berlarian menuju Lapangan Upacara PLBN Yetetkun.

Sesampainya di area lapangan, mereka langsung berebut mengambil bendera merah putih berukuran kecil yang dibagikan oleh petugas.

Menyusul rombongan pelajar SD itu, sejumlah warga berdatangan dengan berjalan kaki dan menumpangi sepeda motor. Para warga berpakaian sederhana, layaknya sedang menjalani aktivitas sehari-hari.

Gerimis yang sempat turun pada Kamis pagi tak menyurutkan warga dan pelajar untuk datang ke PLBN Yetetkun.

Mereka hendak mengikuti upacara Hari Ulang Tahun (HUT) ke-78 RI, sekaligus melihat pasar pangan murah di pos perbatasan Indonesia-Papua Nugini.

Sekitar pukul 09.00 WIT, rintik hujan tak lagi terasa. Mulai dari masyarakat umum, pelajar, tokoh adat, aparat pemerintah, tenaga kesehatan, hingga anggota TNI mulai berbaris di lapangan.

Nakes jadi paskibra

Upacara pun dimulai dengan masuknya Plh Sekretaris Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) RI, Robert Simbolon, selaku inspektur upacara ke lapangan.

Bersamaan dengan itu, seorang anggota TNI yakni Sersan Radjas yang memimpin pasukan, melaporkan jika upacara sudah siap dilaksanakan.

"Upacara dalam rangka memperingati detik-detik proklamasi Negara Kesatuan Republik Indonesia yang ke-78 pada tanggal 17 Agustus 2023 telah siap," teriak Sersan Radjas dengan lantang tanpa pengeras suara.

"Laksanakan," sahut Inspektur Upacara.

Tak lama setelah itu, suara hentakan sepatu terdengar dari kejauhan. Rupanya suara itu dari tiga orang anggota pasukan pengibar bendera (paskibra).

Mereka adalah Siska, Berta, dan Fransina, tenaga kesehatan (nakes) Puskesmas Distrik Ninati yang dilatih baris-berbaris untuk mengibarkan sang saka di perbatasan Indonesia-Papua Nugini.

Usai upacara, agenda berlanjut dengan pemberian penghargaan dari Plh Sekretaris BNPP, Wakil Bupati Boven Digoel Lexi Romel Wagiu, dan pimpinan DPRD, kepada para nakes, pemimpin pasukan upacara, dan panitia pelaksana upacara.

Setelahnya, jajarannya BNPP, Pemerintah dan DPRD Boven Digoel berjalan menuju area pasar pangan murah yang digelar Badan Pangan Nasional (Bapanas).

Lokasi pasar pangan murah berada di area Pasar PLBN Yetetkun, bersebelahan dengan lapangan upacara. Warga pun tampak antusias melihat-melihat dan membeli beras, telur, dan minyak yang tersedia.

Liputan peringatan dan perayaan kemerdekaan di PLBN Yetetkun merupakan bagian dari liputan khusus "Merah Putih di Perbatasan" yang digelar Kompas.com yang berkolaborasi dengan BNPP.

https://regional.kompas.com/read/2023/08/17/135026978/nakes-jadi-paskibra-kisah-upacara-hut-ke-78-ri-di-boven-digoel

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke