Salin Artikel

Karhutla Belum Padam, Kabut Asap Masih Selimuti Sumsel, Satgas Gabungan Ditambah 854 Personel

Penebalan pasukan itu diharapkan dapat secepat mungkin memamdamkan titik api yang kini masih membara disejumlah wilayah Sumatera Selatan.

Panglima Kodam II Sriwijaya Mayor Jenderal Irwan mengatakan, personel tambahan ini akan ditugaskan selama 10 hari ke depan.

Dalam waktu tersebut, mereka akan melakukan evaluasi apakah masa penugasan ditambah kembali.

Menurutnya, dari total 1.297 titik api yang muncul Jumat, (25/10/2019), 864 titik diantaranya berada di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI).

Hotspot tersebut bertambah akibat imbas dari kekeringan yang terjadi di Sumsel.

"Air tidak ada di lokasi titik api, kita hanya mengandalkan water bombing. Itu pun tidak bisa mematikan api, hanya membantu mengurangi saja," katanya. 

"Oleh karena itu, 854 personel tambahan yang akan ditambahkan tersebut seluruhnya bakal dikirim ke OKI," lanjut Irwan.

Diungkapkan Irwan, pemadaman titik api terkendala akibat sumber air yang minim.

Terlebih lagi lahan yang terbakar merupakan gambut.

Musim hujan

Dari hasil rapat evaluasi, seluruh instansi  yang tergabung dalam Satgas Karhutla Sumsel akhirnya memutuskan untuk menambah pasukan pemadaman darat di penghujung status siaga darurat yang berlaku hingga 31 Oktober 2019.

“Fokus mereka bangun sekat bakar untuk melokalisir kebakaran agar tidak menyebar ke mana-mana, nanti dibasahi oleh waterbombing," kata dia. 

"Kalau untuk pemadaman darat sudah tidak mungkin bawa air dari lokasi yang jauh.”

Sementara itu, Wakil Gubernur Sumsel Mawardi Yahya menambahkan, BMKG telah memprediksi musim hujan diprediksi musim hujan bakal masih berlangsung cukup lama.

Dengan penambahan personel ini, ia berharap dapat segera mengatasi kebakara hutan dan lahan yang saat ini masih berlangsung.

"Ini di luar perkiraan kita, tapi ini tidak boleh dibiarkan. Kami bersama Gubernur siap secara tanggung jawab kepada masyarakat," kata Mawardi. 

"Pemprov Sumsel telah menyiapkan anggaran pemadaman hingga karhutla benar-benar tuntas. Anggarannya sesuai kebutuhan," lanjut Mawardi.

Yakni Cengal, Pampangan, Pedamaran, serta Tulung Selapan.

"Nanti ada evaluasi dari Dansatgas Karhutla setiap harinya apakah efektif atau tidak," kata Firli. 

"Apakah bisa dikendalikan atau perlu diperpanjang. Intinya kami sepakat, serius menangani ini hingga hujan turun dan memadamkan api," lanjut Firli.

https://regional.kompas.com/read/2019/10/27/12573161/karhutla-belum-padam-kabut-asap-masih-selimuti-sumsel-satgas-gabungan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke