Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 06/04/2017, 08:08 WIB

KENDARI, KOMPAS.com - Langkah Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti yang blusukan di perkampungan nelayan di Kecamatan Wangiwangi Selatan, Kabupaten Wakatobi mendapatkan apresiasi anggota DPRD Sulawesi Tenggara, Nursalam Lada.

"Menteri Susi yang blusukan menemui keluarga nelayan dan memberikan pelayanan kesehatan gratis di dua desa di Wakatobi patut diapresiasi karena jarang ada pejabat negara sekelas menteri yang membantu langsung masyarakat," katanya di Kendari, Rabu (5/4/2017).

Apalagi, kata dia, dua pekan sebelumnya Menteri Susi juga melakukan kunjungan kerja di Wakatobi dan membantu pengobatan dua warga Wakatobi yang sakit.

Baca juga: Prihatin, Menteri Susi Bawa Nelayan Wakatobi Penderita Tumor Tulang ke Jakarta 

"Kedatangan Menteri Susi di Wakatobi dua hari lalu dan baru kembali ke Jakarta Selasa kemarin, sempat membawa anak salah seorang nelayan yang menderita penyakit tumor berobat di Rumah Sakit TNI di Jakarta," katanya.

Seluruh biaya pengobatan dari anak nelayan tersebut termasuk biaya transportasi ke Jakarta sepenuhnya ditanggung oleh Menteri Susi.

"Jarang ada pejabat negara seperti Menteri Susi. Karena itu, sebagai wakil rakyat, saya sangat mengapresiasi Menteri Susi yang membatu nelayan dengan tulus," kata Nursalam yang menjabat Wakil Ketua DPRD Sultra itu.

Baca juga: Cerita Menteri Susi Hitung Mundur dari 10 Saat Peledakan Kapal Pencuri Ikan

Menteri Susi hari Senin (3/4/2017) lalu berkunjung di Kabupaten Wakatobi menemui para nelayan di dua desa, yakni Mola Mola Selatan dan Mola Utara.

Selama dua hari di kabupaten tersebut, Menteri Susi memberikan pelayanan kesehatan bagi 204 warga Desa Mola Selatan dan 95 orang di Mola Utara.

Dalam melayani pengobatan gratis tersebut, Menteri Susi mengerahkan dua dokter gigi, tiga dokter umum, 11 perawat kesehatan, enam orang petugas farmasi dan enam orang kader kesehatan.

Baca juga: Asisten Pribadi Menteri Susi yang Jadi Buah Bibir...

Kompas TV Menteri Susi  â??Cubit Gemasâ?? Menkeu Sri Mulyani

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber ANTARA


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com