Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Niat Enteng Jodoh, Gadis Ini Malah Diperkosa Dukun Cabul

Kompas.com - 23/12/2016, 10:07 WIB
Abdul Haq

Penulis

BONE, KOMPAS.com - Minta bantuan dukun dengan harap enteng jodoh, seorang gadis di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, malah menjadi korban pencabulan hingga hamil enam bulan.

Sang dukun cabul yang hendak dimintai pertanggungjawaban malah kabur hingga akhirnya pihak keluarga korban melaporkan sang dukun ke polisi.

Bersama kerabatnya, NN (22) mendatangi Markas Kepolisian Resor (Mapolres) Bone pada Kamis (22/12/2016) untuk melaporkan AR (35).

NN mengaku dicabuli oleh AR yang diketahui sebagai dukun saat dirinya meminta pertolongan kepada AR agar cepat mendapatkan jodoh.

Di hadapan polisi, NN menuturkan awal peristiwa ini terjadi pada Juli 2016 lalu. Saat itu, NN mendatangi kediaman AR di Dusun Pajekko, Desa Samaelo, Kecamatan Barebbo, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, dengan maksud agar korban diobati supaya cepat mendapatkan jodoh.

"Saya diberi air minum satu gelas baru disuruh masuk kamar. Tidak lama begitu saya pingsan. Saya sadar nanti tengah malah baru bajuku sudah terlepas semua. Dia (pelaku) juga ada di sampingku tidur ngorok," kata NN.

Setelah sadar, NN kemudian menanyakan soal keadaan dirinya yang tanpa busana. Namun AR menjawab bahwa itu adalah bagian dari pengobatan.

Waktu pun berlalu hingga pihak keluarga mencurigai kondisi fisik NN. Setelah didesak, NN kemudian mengakui bahwa dirinya telah menjadi korban pencabulan oleh AR. Namun, AR telah kabur terlebih dahulu sebelum pihak keluarga meminta pertanggungjawaban terhadap dirinya.

"Dia sudah kabur, padahal kami ingin meminta pertanggungjawaban. Jadi terpaksa kami lapor sama polisi," jelas SM, salah satu keluarga korban.

Sementara itu, pihak kepolisian yang dikonfirmasi terkait laporan korban mengaku masih melakukan penyelidikan. Jika terbukti mencabuli NN, AR akan dikenakan Pasal 286 KUHP dengan ancaman hukuman maksimal 9 tahun penjara.

"Laporannya baru kami terima kemarin dan prosesnya masih dalam penyelidikan," kata AKP  Hardjoko, kepala Satuan Reserse dan Kriminal (Kasat Reskrim) Polres Bone, yang dikonfirmasi pada Jumat (23/12/2016).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com