Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Pejabat Pangandaran Utamakan Pelantikan daripada Tangani Warga Gizi Buruk"

Kompas.com - 05/02/2016, 00:07 WIB
Kontributor Ciamis, Irwan Nugraha

Penulis

PANGANDARAN, KOMPAS.com - Banyaknya warga di Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, yang menderita gizi buruk, membuat masyarakat menyayangkan para pejabat di wilayahnya yang lebih mementingkan kesibukan acara seremonial daripada aktif menangani permasalahan warganya.

"Kok gitu, pejabat lebih utamakan acara pelantikan bupati baru daripada nangani warga gizi buruk. Ini kan bahaya kalau dibiarkan. Faktor penyebab pentingnya apa? Kami kan ingin tahu supaya bisa mencegah dini ke anak," jelas Ooh (53), salah seorang warga saat ditemui di Pasar Parigi, Kabupaten Pangandaran, Kamis (4/2/2016).

Ooh mengaku telah mendengar banyaknya warga yang mengalami kekurangan gizi dan terhambat pertumbuhannya sejak lama. Ia dan warga lainnya mengira kondisi seperti itu adalah penyakit biasa yang dialami oleh seorang anak.

Namun, setelah mendapatkan kabar bahwa gizi buruk akan menimpa setiap anak-anak apabila kurang asupan gizi ke anak, ia dan warga setempat lainnya ingin mendapatkan informasi jelas tentang faktor penyebab gizi buruk.

"Saya pikir itu hanya penyakit biasa atau keturunan. Setelah ramai ada banyak penderita gizi buruk di Pangandaran, saya jadi ingin tahu harus bagaimana untu mencegahnya," kata Ooh.

Hal sama disampaikan Ujang Nandang (37), warga Parigi, Pangandaran. Menurut dia, seharusnya pemerintah harus lebih proaktif apabila mendengar kondisi warganya yang kesulitan. Apalagi, banyaknya warga yang menderita gizi buruk perlu penanganan cepat dan bukan hanya dibuat sebuah laporan.

"Kami selaku sama-sama warga di Pangandaran merasa pemerintah harus cepat bantu penderita gizi buruk. Gizi buruk berarti kurang gizi kan? Kasihan sudah orang kecil, susah, keluarganya kekurangan gizi lagi. Kasihan dong," ungkapnya.

Diberitakan sebelumnya, sebanyak 57 warga Kabupaten Pangandaran menderita gizi buruk. Salah satunya adalah Sifa (17), warga Dusun Karangpetir, Desa Cintakarya, Kecamatan Parigi, Kabupaten Pangandaran. [Baca juga: Sebanyak 57 Warga Pangandaran Menderita Gizi Buruk]

Sifa mengalami gizi buruk sejak 17 tahun yang lalu saat masih berumur dua bulan. Sifa pun hanya dirawat seadanya oleh kakek bersama neneknya yang tua renta dengan mengandalkan upah kakeknya sebagai buruh tani. [Selengkapnya baca: 17 Tahun Terbaring akibat Gizi Buruk, Tubuh Sifa Hanya Kulit Pembungkus Tulang]

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com