Sebanyak 57 Warga Pangandaran Menderita Gizi Buruk

Puluhan orang itu kondisi tubuhnya sama dengan kondisi yang dialami Sifa (17), seorang penderita gizi buruk asal Dusun Karangpetir, Desa Cintakarya, Kecamatan Parigi, Kabupaten Pangandaran.

"Sesuai pendataan sebuah lembaga independen setelah kejadian bencana tsunami di Pangandaran lalu. Penderita sama persis dengan Sifa, ada 57 orang. Jumlahnya banyak, makanya kita (Dinkes) pantau terus kasus seperti ini," kata Iwan, petugas Binkesmas Dinkes Pangandaran, kepada Kompas.com di kantornya, Kamis (4/2/2016).

Menurut dia, setelah dilakukan diagnosis awal terhadap Sifa oleh petugas dinas kesehatan, diketahui remaja itu juga menderita cacat sejak lahir.

Tim medis memperkirakan, Sifa mengalami kerusakan otak yang berimbas ketidakmampuan remaja itu menggerakkan sebagian besar anggota tubuhnya.

"Kerusakan otak yang tidak diimbangi kebutuhan tubuhnya akan berimbas terhadap pengecilan kaki, tangan, dan tubuh lainnya. Jadi akan stagnan, sudah pertumbuhannya akan seperti itu," kata Iwan.

Iwan menambahkan, penderita gizi buruk seperti Sifa di Pangandaran membutuhkan sebuah tempat untuk rehabilitasi, yaitu tempat yang menampung para penderita gizi buruk seperti Sifa, yang tersebar di beberapa kecamatan di Pangandaran.

"Ini perlu adanya tempat rehabilitasi sesegera mungkin. Yang nantinya di dalamnya ada ahli, petugas, dan alat yang menunjang bagi para penderita. Ada pula penderita yang sudah cacat sejak lahir seperti itu tidak ditunjang asupan gizi yang baik dari para orangtuanya," tambah Iwan.

Iwan menilai, pemerintah daerah sudah semestinya membantu para penderita gizi buruk seperti Sifa.

Sehingga, pihak dinas kesehatan setempat pun sudah memberitahukan kepada instansi terkait lainnya untuk segera menyediakan tempat rehabilitasi bagi para penderita gizi buruk.