Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

17 Tahun Terbaring akibat Gizi Buruk, Tubuh Sifa Hanya Kulit Pembungkus Tulang

Kompas.com - 04/02/2016, 18:41 WIB
Kontributor Ciamis, Irwan Nugraha

Penulis

PANGANDARAN, KOMPAS.com — Seorang remaja bernama Sifa (17), asal Dusun Karangpetir, Desa Cintakarya, Kecamatan Parigi, Kabupaten Pangandaran, menderita gizi buruk sejak berusia balita.

Alhasil, kini kondisi tubuh Sifa sangat mengenaskan karena hanya menyisakan tulang yang terbungkus kulit.

Lokasi tempat tinggal Sifa memang terletak cukup jauh dan terpencil dari kawasan wisata Pantai Pangandaran, Jawa Barat.

Kediaman remaja malang ini berada di kawasan pegunungan yang berjarak 40 kilometer dari pantai wisata itu.

Untuk mencapai Dusun Karangpetir, Kompas.com harus melewati jalan perkampungan yang berkelok-kelok hingga jalan berbatu yang menanjak di kawasan perbukitan.

Setelah melalui perjalanan yang cukup melelahkan, akhirnya Kompas.com menemukan sebuah rumah berwarna putih kusam di sebuah perkampungan yang cukup terpencil.

Di dalam rumah itu, seorang kakek berusia 83 tahun terlihat berdiri di dekat pintu dapur sembari membungkuk menuangkan mi rebus ke sebuah mangkuk kecil.

Kakek renta bernama Totong Juhana itu kemudian mempersilakan Kompas.com masuk ke sebuah ruangan di bagian belakang rumah yang pintunya sudah terbuka.

Di dalam ruangan itu terlihat seseorang berbaring di atas kasur lantai yang terbungkus selimut dan diletakkan di depan sebuah pesawat televisi.

Wajah orang yang berbaring itu hanya sekilas terlihat. Dia tampak sesekali melihat berkas cahaya yang jatuh di balik pintu ruangan itu.

Totong, yang membawa mangkuk berisi mi rebus, masuk ke dalam ruangan itu. Setibanya di dalam ruangan, Totong duduk di samping orang yang berbaring itu.

Ternyata orang yang berbaring adalah Sifa, remaja yang menderita gizi buruk sejak kecil. Saat itulah Kompas.com baru melihat jelas tubuh Sifa yang kecil dan nyaris "kering" tak berdaging itu.

"Ini, mi untuk Sifa makan, tadi dia enggak mau makan, katanya minya pahit. Mi yang tadi saya buang, dan ini buat lagi mi baru buat Sifa makan," kata Totong, yang sehari-hari hanya mengurus cucunya itu, Kamis (4/2/2016) siang.

Dengan suara terbata, Totong menceritakan asal muasal nasib buruk cucunya tersebut. Menurut Totong, cucunya itu mengalami gizi buruk sejak berusia delapan bulan.

Sejak itu, sang cucu dititipkan di kediamannya oleh sang menantu yang adalah ibu kandung Sifa, Bela (45), asal Ciranjang, Kabupaten Cianjur.

Sifa dititipkan di Parigi, Pangandaran, beberapa bulan setelah Hartoyo, ayah kandung SIfa, meninggal dunia pada 1999.

Gejala terganggunya perkembangan tubuh cucunya memang telah terlihat sejak menantunya membawa Sifa ke Pangandaran.

"Sejak masih kecil berumur delapan bulan, Sifa sudah terlihat begini, badannya kecil. Katanya ibu kandungnya Sifa pernah jatuh dari tempat tidur saat bayi," tambah Totong.

Dengan segala keterbatasannya, Totong bersama istrinya merawat Sifa hingga saat ini. Totong mengaku kecewa dengan ibu kandung Sifa karena tak pernah menjenguk anaknya sejak dititipkan kepada dirinya.

"Saya dan istri saya yang mengurus cucu saya di sini. Apalagi sekarang istri saya sedang sakit, dan saya merawat Sifa seorang diri," tambah Totong.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com