Beberapa laki-laki di dalam rombongan ini juga mengenakan penutup kepala blangkon, sedangkan yang perempuan mengenakan caping, topi tradisional yang terbuat dari anyaman bambu.
Mereka lantas berkeliling kampung mengusung poster-poster berisi pesan anti-golput. Iring iringan semakin meriah karena ada suara tetabuhan musik gendang dan beduk.
Mereka adalah Kelompok Panitia Pemungutan Suara (KPPS), yang berupaya mengajak warga setempat untuk menggunakan hak politik pada 9 April 2014 besok.
"Ini salah satu bentuk upaya kami untuk menyukseskan Pileg besok. Harapan kami mampu meningkatkan partisipasi pemilih khususnya di TPS 13," ujar Ketua KPPS TPS 13 Grogolan, Dalyono, di sela-sela kegiatan, Selasa (8/4/2014).
Dengan penuh semangat mereka berkeliling kampung, datang dari rumah satu ke rumah lainnya. Bahkan, mereka juga tidak segan terjun ke sawah, mendatangi warga yang tengah bertani.
Menariknya, selain mengusung poster menyerukan seruan anti-golput, mereka juga mengusung aneka doorprize, macam alat-alat pertanian, dan bibit tanaman.
"Kami pilih doorprize itu, karena kami berada di lereng Merapi yang sebagian besar warga berprofesi sebagai petani," ungkap Dalyono.
Tanto Heryanto, Kepala Desa Dukun, mengapresiasi kegiatan tersebut. Dia mengaku optimistis kegiatan semacam ini dapat meningkatkan partisipasi pemilih dan kejujuran sesuai hati nurani.
"Harapannya tentu agar besok warga ramai-ramai menggunakan hak pilihnya, dengan baik dan jujur," ucapnya.
Disebutkan Tanto, di Dusun Grogolan tercatat ada 4.000 pemilih yang tersebar di 18 dusun. Mereka akan mencoblos di 15 TPS yang telah disediakan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.