Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bus Masuk Jurang, Calon Pengantin Pria Masih Pingsan

Kompas.com - 08/12/2013, 13:36 WIB
Kontributor Garut, Syahrul Munir

Penulis


GARUT, KOMPAS.com - Yuli Eko Prasetyo (27), warga Desa Pejebol, Kecamatan Cilongok, Banyumas, Jawa Tengah seharusnya menjadi orang yang paling bahagia hari ini karena akan melangsungkan ijab kabul dengan wanita pujaannya di daerah Rancabuaya, Kecamatan Caringin, Garut.

Namun nahas, mobil bus yang ditumpanginya masuk ke jurang sedalam 45 meter di Kampung Cisandaan, Desa Pananjung, Kecamatan Pamulihan, Garut, Minggu (8/12/2013) dini hari. Badan bus terakhir ditemukan dalam kondisi terbalik di sungai Halimun. Eko saat ini masih terbaring tanpa sadarkan diri di ruang UGD RSUD Dr Slamet Garut Kota. Ia mengalami luka parah di bagian kepala.

"Tadi masuk sini jam tujuh pagi. Luka paling parah di bagian kepala di atas mata kiri dalemnya dua senti (centimeter). Tadi sudah dijahit, sampai sekarang belum sadar," kata salah seorang petugas RSUD Dr Slamet kepada Kompas.com, Minggu.

Tak seorang pun menemani Eko, sebab para kerabatnya juga mengalami luka-luka dan masih dirawat di puskesmas terdekat. Enam orang di rawat Puskesmas Cisandaan dan 10 orang di Puskesmas Cikajang. Sementara sang sopir hingga saat ini belum ditemukan.

Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Garut, AKP Bariu mengatakan, bus diperkirakan mengalami rem blong saat berpapasan dengan kendaraan yang berlawanan arah. "Dugaan sementara rem blong karena tidak ada bekas pengereman. Tapi bisa jadi juga karena sopir tidak menguasai medan," kata Bariu.

Sementara itu kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Garut, Dikdik Hendrajaya mengatakan, wilayah Garut Selatan merupakan daerah cukup berbahaya bagi pengendara. Di lokasi kejadian, bus masuk jurang karena biasanya penglihatan sopir terganggu akibat kabut di pagi hari dan tidak ada penerangan.

"Subuh tadi hujan sehingga lokasi berkabut dan licin. Yang bukan orang setempat memang bahaya lewat jalur itu. Jalurnya berkelok-kelok dan sampingnya banyak tebing dan jurang, ditambah gelap," kata Dikdik.

Sementara itu mengenai jumlah korban jiwa hingga saat ini masih simpang siur. Termasuk informasi sopir yang telah ditemukan dalam kondisi tewas. Diinformasikan lokasi kejadian dengan rumah mempelai wanita masih 50 kilometer, sementara jarak dengan RSUD Slamet di hampir 100 kilometer.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com