Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Warga di Pedalaman Nagekeo NTT, Harga Komoditi Ditekan Pengepul karena Akses Infrastruktur Jalan Buruk

Kompas.com - 25/06/2024, 09:40 WIB
Nansianus Taris,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Warga di Desa Woloede dan Loadaolo di bawah kaki Gunung Berapi Ebulobo, Kecamatan Mauponggo, Kabupaten Nagekeo, NTT, sama sekali tidak diperhatikan pemerintah. Ini sudah berlangsung puluhan tahun.

Hingga usia kemerdekaan Indonesia mencapai angka 78, warga di dua desa itu belum menikmati akses jalan yang memadai.

Jalan sepanjang kurang lebih 8 kilometer yang menghubungkan kedua desa serta desa lain seperti Desa Mulakoli hanya dipenuhi batu lepas.

Baca juga: Gunung Api Ebulobo, Wisata Pendakian di Nagekeo NTT yang Digemari Turis

Ada sebagain ruas jalan sudah cukup baik dengan menggunakan rabat yang sudah lama dikerjakan warga, namun agak licin ketika dilewati akibat tingginya kelemababan dan curah hujan.

Akses jalan ini membuat warga serasa naik kuda walaupun menggunakan kendaraan bermotor atau angkutan umum.

Sebagian warga harus turun sejenak untuk membantu menarik kendaraan angkutan umum ketika hendak pulang dari pasar di kota kecamatan.

Padahal, wilayah itu merupakan daerah penghasil komoditi seperti cengkeh, pala, kelapa, pisang, vanili, dan masih banyak lainnya.

Yoseph Mola, tokoh masyrakat Desa Woloede, mengatakan sudah 7 bupati sejak desa itu masih menjadi wilayah Kabupaten Ngada, akses jalan tidak diperhatikan sama sekali oleh pemerintah daerah.

“Setiap pemilihan DPRD mereka datang ke sini tetap kami minta untuk bangun jalan tapi sampai hari ini sudah 7 bupati jalan rusak terus bahkan semakin parah."

Baca juga: Menjelajahi Lembah Sawu di Bawah Kaki Gunung Api Ebulobo di Flores (2)

"Mereka hanya janji, tapi hilang terus hingga hari ini,” ungkap Yoseph saat dihubungi Kompas.com, Selasa (25/6/2023) pagi.

Ia mengaku, akses jalan yang tidak memadai membuat harga komoditi ditekan serendah mungkin oleh para pengepul dan tengkulak.

“Seperti harga pala, di pasaran bisa mencapai Rp 175 ribu, tetapi wilayah itu hanya Rp 80 ribu. Begitupun harga cengkeh yang hanya menjadi Rp 50-an per kilogramnya. Padahal di pasaran harga tembus Rp 100-an lebih."

"Itu tadi, akses jalan jadi kendala ekonomi warga di sini sulit meningkat,” ujarnya.

Ia membeberkan, warga di bawah kaki Gunung Ebulobo banyak yang merantau ke luar pulau seperti Malaysia dan Kalimatan sebagai buruh di perkebunan sawit.

Padahal produksi tanaman seperti cengkeh sekitar 4 desa di bawah kaki Gunung Ebulobo bisa mencapai 40-50 ton sekali musim panen dan produksi pala bisa mencapai 200 ton.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubernur Papua Barat Daya Kritik Bupati dan Wali Kota yang Tak Hadir Rakor Pilkada

Pj Gubernur Papua Barat Daya Kritik Bupati dan Wali Kota yang Tak Hadir Rakor Pilkada

Regional
Leuwi Jurig di Garut: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Leuwi Jurig di Garut: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Regional
Wujudkan Keluarga Berkualitas, Pemkot Semarang Libatkan PKK Implementasikan Gerakan Kembali ke Meja Makan

Wujudkan Keluarga Berkualitas, Pemkot Semarang Libatkan PKK Implementasikan Gerakan Kembali ke Meja Makan

Regional
Oknum Polisi di Kendal Diduga Gelapkan Mobil Rental

Oknum Polisi di Kendal Diduga Gelapkan Mobil Rental

Regional
Disdikbud Jateng Akui Temuan 25 Piagam Palsu di PPDB 2024

Disdikbud Jateng Akui Temuan 25 Piagam Palsu di PPDB 2024

Regional
Beredar Foto Syur Selebgram Ambon, Polisi: Kita Sedang Dalami

Beredar Foto Syur Selebgram Ambon, Polisi: Kita Sedang Dalami

Regional
Diduga Pakai Piagam Palsu, 25 Calon Siswa di SMAN 3 Semarang Terancam Tereliminasi

Diduga Pakai Piagam Palsu, 25 Calon Siswa di SMAN 3 Semarang Terancam Tereliminasi

Regional
Minyakita Langka di Polewali Mandar, Pedagang Beralih ke Minyak Premium

Minyakita Langka di Polewali Mandar, Pedagang Beralih ke Minyak Premium

Regional
Jelang MXGP di Selaparang, Para Pebalap Diarak Naik Sepeda Onthel dan Praje

Jelang MXGP di Selaparang, Para Pebalap Diarak Naik Sepeda Onthel dan Praje

Regional
Kadisdik Kota Sorong Jadi Tersangka Korupsi Dana Covid Rp 2,3 Miliar

Kadisdik Kota Sorong Jadi Tersangka Korupsi Dana Covid Rp 2,3 Miliar

Regional
Pj Gubernur Sulsel Apresiasi Kolaborasi TNI dan Pemda dalam Tingkatkan Ketahanan Pangan di Pinrang

Pj Gubernur Sulsel Apresiasi Kolaborasi TNI dan Pemda dalam Tingkatkan Ketahanan Pangan di Pinrang

Regional
Kronologi Penemuan Potongan Kaki Manusia Mengambang di Pantai Semarang

Kronologi Penemuan Potongan Kaki Manusia Mengambang di Pantai Semarang

Regional
Polisi Periksa Bupati Lampung Tengah Terkait Kasus Dugaan Penipuan

Polisi Periksa Bupati Lampung Tengah Terkait Kasus Dugaan Penipuan

Regional
Video Viral Sopir Mobil Acungkan Pisau di Sragen, Polisi: Mabuk dan Marah Disalip Bus

Video Viral Sopir Mobil Acungkan Pisau di Sragen, Polisi: Mabuk dan Marah Disalip Bus

Regional
Pemkot Solo Keluarkan Surat Cuti di Luar Tanggungan Negara Agus Irawan yang Maju Pilkada Boyolali 2024

Pemkot Solo Keluarkan Surat Cuti di Luar Tanggungan Negara Agus Irawan yang Maju Pilkada Boyolali 2024

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com